Telusuri

Jangan Takut Mendidik dengan Kata "Jangan"

 
Oleh : Subliyanto*

Anak merupakan amanah yang Allah berikan kepada kita. Sehingga kita mempunyai kewajiban untuk menjaganya dengan memberikan arahan dan bimbingan kepada mereka. Karena merekalah investasi paling berharga bagi kita. Dengannya, kita bisa meraih rahmat Allah. Inilah yang senantiasa menjadi harapan kita. Namun, dengannya pula kita bisa  mendapatkan murka Allah. Na'udzu billahi min dzalik.

Rahmat Allah akan datang kepada kita manakala amanah yang Allah berikan kepada kita dijaga dengan baik, termasuk salah satunya adalah anak-anak kita. Murka Allah juga akan datang kepada kita jika kita lalai terhadap amanah yang telah Allah berikan kepada kita. Karena yang demikian itu termasuk salah satu indikator tidak bersyukurnya kita terhadap nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS.Ibrahim : 7)

Tentunya kita semua mengharapkan rahmat dan ridho Allah. Maka kita harus menjemputnya. Salah satunya dengan mendidik anak-anak kita dengan penuh cinta, kasih dan sayang karena Allah.

Salah satu didikan yang harus kita tanamkan pada anak-anak kita adalah tentang larangan atau yang lebih sering diungkapkan dengan kata "jangan". Larangan merupakan hal yang utama untuk kita tanamkan kepada anak-anak kita karena larangan termasuk bagian dari implementasi definisi takwa kita kepada Allah.

Secara sederhana takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Maka sudah sepantasnya kita mengajarkan kepada anak-anak kita tentang larangan. Janganlah kita terpesona dengan teori Barat yang cenderung mencegah penggunaan kata "jangan" dalam mendidik anak,yang efeknya berujung kepada hilangnya adab dari anak-anak kita.

Kalau kita merujuk kepada pendidikan yang sudah tercatat dalam sejarah dan terabadikan dalam al-Qur'an, larangan yang terwakilkan dengan kata "jangan" cukup banyak kita temukan. Dalam QS Lukman misalnya, terdapat beberapa larangan yang harus kita tanamkan sejak dini kepada anak-anak kita.

Pertama,larangan untuk tidak syirik kepada Allah. Allah berfirman " Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya ketika dia memberi pelajaran kepadanya,"Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS.Lukman : 13)

Kedua,larangan untuk tidak mentaati kedua orangtua jika keduanya memaksa untuk mempersekutukan Allah, sebagaimana dalam firman Allah : "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau mentaati keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahu kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."(QS.Lukman : 15)

Ketiga, larangan tentang sombong. Dalam hal ini Allah berfirman : "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."(QS.Lukman : 18).

Tiga larangan di atas merupakan sebagian contoh dari sekian banyak larangan yang Allah larang dan hal itu penting untuk kita sampaikan dan kita tanamkan kepada anak-anak kita.

Masih banyak contoh-contoh yang lain terkait dengan larangan. Yang jelas sebagai kesimpulan bahwa kita jangan sampai takut melarang anak-anak kita dengan kata "jangan" jika yang dilakukan memang tidak benar, baik berdasarkan akidah, fikih, dan akhlak.

Semoga kita menjadi orangtua yang senantiasa peduli kepada anak-anak kita, baik dalam melaksanakan perintah Allah maupun meninggalkan yang dilarang oleh-Nya. Wallahu a'lam.

*Penulis adalah pemerhati pendidikan. Twitter @Subliyanto
 

Posting Komentar

0 Komentar