Telusuri

Variabel dan Hipotesis Penelitian

A. Pendahuluan
Metode penelitian pendidikan mengkaji konsep-konsep, prinsip, pendekatan, metode dan teknik penelitian pendidikan. Dibahas pula tentang penerapan teori-teori penelitian dalam praktek di lapangan, khususnya dalam bidang studi pendidikan umum. Metode penelitian pendidikan perlu dikuasai oleh calon tenaga kependidikan dan mereka yang berprofesi kependidikan dalam upaya pencanderaan dan pengembangan kebijakan dan program-program pendidikan yang menjadi tugasnya.

Penelitian pendidikan ialah cara yang dilakukan orang untik mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggung jawabkan serta mengenai proses kependidikan. Traves merumuskan penelitian pendidikan sebagai : “Suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian para pendidik”. Tujuan penelitian pendidikan ialah menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-kejadian dalam lingkungan pendidikan. Dengan kata laintujuannya ialah untuk memperoleh teori ilmiah.

Pada makalah ini akan kami bahas secara khusus yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu Hipotesis dan Variabel serta macam-macamnya. Semoga dengan pembahasn ini dapat menambah wawasan keilmuan kita khususnya dalam metode penelitian.


B. Pengertian Variabel
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek uang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari objek. Bahan baku pabrik, teknologi produksi, pengendalian mutu, pemasaran, advertising, nilai penjualan, keuntungan adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan maupun ilmu bisnis.

Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalkan berat badan dapat dikatakan variable, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu dengan yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga dikatakan sebagai variable karena misalnya persepsi dan sekelompok orang tentu berfariasi. Jadi, kalau peneliti akan memilih variable penelitian, baik yang dimiliki orang objek. Maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variable. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi.

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variable adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnuya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suati nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variable itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa variabel penelitian adalah sauatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

C. Macam-macam Variabel
Variabel adalah suatu peubah penelitian yang dapat diukur. Variabel juga dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang yang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek dengan objek yang lain.

Dalam penelitian, setelah memperoleh pengertian tentang konsep dan definisi operasional variabel, langkah berikutnya adalah menentukan variabel yang memiliki hubungan antar variabel yang satu dengan variabel lain.

Berikut adalah macam-macam variabel dan bisa dibedakan menjadi :
a) Variabel Independent. Variable independent atau variable bebas, atau peubah bebas sering juga disebut dengan variabel stimulus, atau predictor, atau variabel antecedent. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, variabel independent disebut juga sebagai peubah bebas. Peubah bebas ini adalah merupakan peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan terhadap peubah tak bebas. Atau yang menyebabkan terjadinya variasi bagi peubah tak bebas (variabel dependent).
b) Variabel Dependent. Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai peubah tak bebas, variabel output, criteria, atau konsekuen. Variabel ini sering disebut sebagai peubah tak bebas, atau variabel terikat. Variable terikat atau peubah tak bebas ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable sebab atau peubah bebas.
c) Varibel Moderator. Variabel moderator adalah peubah yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Variabel ini sering disebut juga sebagai peubah bebas kedua. Bila suami istri mempunyai anak, maka anak dapat disebut sebagai variabel moderator, karena dapat memperkuat hubungan emosional antara suami dan istri
d) Variabel Intervening. Variabel intervening adalah peubah yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independent (peubah bebas) dengan variable dependent (peubah terikat), akan tetapi tidak dapat diamati dan diukur secara matematis.
e) Variabel Kontrol. Variabel kontrol adalah peubah yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independent (peubah bebas) terhadap variabel dependent (peubah tak bebas) tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. Variabel kontrol ini sering digunakan dalam penelitian komparatif, yang bersifat melakukan perbandingan.

D. Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang kita hadapi. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan jawabanyang benar maka seseorang ilmuwan seakan-akan melakukan interogasi terhadap alam.

Adapun kegunaan Hipotesis adalah sebagai berikut :
1) Mengarahkan penelitian. Misalnya relasi dan hubungan yang diungkapkan dalam hipotesis akan memberitahukan hal-hal yang dilakukan oleh peneliti.
2) Masalah dan hipotesis membuat peneliti mampu mendeduksi manifestasi empiris tertentu yang tercakup dalam masalah serta hipotesis itu, karena masalah dan hipotesis pada umumnya merupakan pernyataan yang reasional.

E. Macam-macam Hipotesis
Terdapat tiga macam hipotesis :
a) Hipotesis Deskriftif : dirumuskan untuk menentukan titik peluang, atau dirumuskan untuk menjawab pertanyaan taksiran/estimatif. Tidak membandingkan. Contoh “Disiplin kerja pegawai Fak. Teknik UNTAG sangat tinggi” Yang menjadi estimasi pada contoh ini adalah : sangat tinggi
b) Hipotesis Komparatif : memberi jawaban terhadap permasalahan yang bersifat membedakan. Contoh “Ada perbedaan daya ikat antara Semen Tiga Roda dengan Semen Padang”
c) Hipotesis Asosiatif : memberi jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan.

Dalam hal ini menurut sifat hubungannya, ada tiga jenis hipotesis penelitian (Ha) :
a) Hipotesis hubungan simentris : Hubungan bersifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tapi tidak menunjukkan sebab akibat. Contoh ”Ada hubungan antara banyaknya mengikuti perkuliahan dengan nilai akhir mahasiswa”
b) Hipotesis hubungan sebab akibat (kausal) : menyatakan hubungan yang saling mempengaruhi antara dua variabel atau lebih. Contoh ”Disiplin pegawai yang tinggi berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja.”
c) Hipotesis hubungan interaktif : menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat saling mempengaruhi. Contoh ”Terdapat pengaruh timbal balik antar kenaikan pangkat dengan tersedianya jabatan”

Selain dari itu ada juga yang berpendapat bahwa hipotesis di bedakan menjadi dua macam, yaitu :
1) Hipoteis Nol (null hypotheses) Hipotesi nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian bersifat bersifat statistik, yaitu diuji dengan hitungan statistik.
2) Hipotesis kerja. Hipotesis ini juga disebut dengan hipotesis alternatif yang disingkat dengan Ha. Hipotesis kerja menyatakan hubungan antara variabel variabel X dan variabel Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.







Posting Komentar

1 Komentar

Alfatih mengatakan…
Mantap, terima kasih artikelnya bermanfaat, ijin copas