Telusuri

Ramadhan Sudah Mau Pergi, Idul Fitri Sebentar Lagi, Corona Kapan Pergi ?


Oleh : Subliyanto*

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW. yang menerangi kegelapan dengan cahaya islam.

Ramadan merupakan bulan yang mulia, dimana di dalamnya diturunkannya berkah, rahmat dan maghfirah bagi insan yang beriman dan senantiasa mengimplementasikannya dalam bentuk ketaatan kepada Allah, Tuhan semesta alam. Dan tanpa terasa, sebentar lagi Ramadhan kali ini akan pergi.

Tentu kepergian bulan yang penuh dengan rahmat dan maghfirah ini, yang hadirnya hanya sekali dalam setahun membuat kita akan merindukannya kembali di tahun berikutnya. Berharap, semoga Allah senantiasa memberkahi umur kita sehingga dapat berjumpa di Ramadhan berikutnya. Maka, sebelum terlambat, patut kiranya kita optimalkan detik-detik kepergian Ramadhan kali ini dengan hiasan amal shaleh sebagaimana telah banyak disampaikan dan dicontohkan oleh Nabiyullah Muhammad SAW. Terlebih pada sepuluh terakhir Ramadhan.

Membahas kepergian bulan suci Ramadhan, juga sudah tentu terbayang di benak kita tentang hari raya 'Idul Fitri yang bisa dikatakan sudah berada di depan mata. Sementara itu, mengikuti perkembangan kasus Covid-19, di Indonesia khususnya nampaknya kasus Covid-19 belum jua sirna. Laman covid19.go.id, mencatat per 29 April 2022 update data covid-19 di Indonesia tercatat positif 6.046.467. Sembuh 5.882.062 dan meninggal 156.240.

Namun demikian, melihat arus pergerakan kegiatan manusia dalam semua aspek sudah terlihat kembali normal, kendatipun masih dalam bingkai himbauan untuk mematuhi protokol kesehatan. Tentu hal ini patut kita syukuri dengan wujud syukur yang sebenar-benarnya. 

Dan bahkan, jika hal tersebut memang dipandang oleh pemerintah, yang tentu dengan berlandaskan kajian dari para pakar dan ahli dalam semua aspek kehidupan, memang sudah layak untuk disebut normal dan semua aktivitas bisa dinormarkan kembali hingga 100%, tentu merupakan nikmat yang luar biasa bagi warga negara Indonesia, agar manusia tidak selalu dihantui dengan rasa was-was dan takut dalam melaksanakan aktivitas dan rutinitas kesehariannya.

Dalam perspektif muhasabah, patut kiranya kita sadari bahwa kita sebagai manusia penuh dengan khilaf dan dosa kepada pemilik alam dan isinya. Sadarilah konsep Rabbani yang menjelaskan bahwa kerusakan di lautan dan daratan disebabkan oleh ulah tangan manusia, yang dalam hal ini bermakna kemaksiatan yang sudah tentu bernilai dosa beserta yang terkait di dalamnya. Maka, dalam menyikapi berbagai bencana yang melanda negeri ini, termasuk Covid-19, selain dari solusi-solusi yang bersifat horizontal, solusi yang bersifat vertikal dalam hal ini spiritual hendaknya dimaksimalkan dan dioptimalkan.

Juga sadarilah konsep Rabbani yang menjelaskan bahwa seandainya penduduk negeri beriman dan bertakwa maka akan dibuka pintu keberkahan langit dan bumi. Tentu makna iman dan takwa disini adalah sebenar-benarnya keimanan dan ketakwaan, baik secara dhahir maupun secara bathin. Maka memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Tuhan sang pencipta, dan terus mendekat kepada-Nya dengan bersegera memperbaiki kekhilafan dan kesalahan terlebih yang bersifat disengaja, adalah bagian dari langkah riil untuk mengetuk dibukanya keberkahan langit dan bumi yang telah Allah janjikan.

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang yang beramal". (QS. al-Imran : 133-136)

Dalam surat al-Ahqaf juga dijelaskan, "Hai kaum kami terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang-orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata". (QS. al-Ahqaf : 31-32)

Teriring do'a : "Ya Rab kami, kalau bukan karena-Mu pasti kami tidak mendapatkan petunjuk. Kami juga tidak akan bersedekah ataupun shalat. Maka anugrahkanlah ketentraman kepada kami. Dan mantapkanlah derap langkah kami ketika berhadapan dengan musuh-musuh kami".(Do'a para sahabat pada perang khandaq)

Semoga catatan singkat ini bermanfaat. Dan mudah-mudahan segala bentuk kesulitan yang melanda negeri ini segera berakhir sehingga semuanya menjadi insan yang beruntung dan kembali pada fitrahnya. Fitrah manusianya dan juga fitrah alamnya. Sehingga semua lini kehidupan kembali normal sebagaimana biasanya. Amin, Wallahu a'lam []

*Ditulis 29 April 2022

Posting Komentar

0 Komentar