Telusuri

Gelar Pahlawan dan Kiprahnya di Medan Juang

Oleh : Subliyanto*

10 November merupakan momen sejarah dimana ditetapkan pada tanggal itu sebagai hari Pahlawan Nasional. Menyambut hari itu, kemarin 09/11/2017, presiden Republik Indonesia menyematkan gelar Pahlawan Nasional kepada 4 tokoh yang dianggap layak mendapatkan gelar tersebut.

Dikutip dari laman kumparan.com, menyambut Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November besok, Presiden Joko Widodo hari ini, Kamis (9/11), menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada empat orang tokoh yang diwakili oleh para ahli waris. Acara tersebut dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta. 

Adapun keempat tokoh tersebut yaitu TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB); Laksamana Malahayati, tokoh dari Provinsi Aceh; Sultan Mahmud Riayat Syah, tokoh dari Provinsi Kepulauan Riau; dan Alm Prof Drs H Lafran Pane, tokoh dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Membahas tentang pahlawan tentu tidak lepas dari perjuangan dan kiprahnya di medan juang, sehingga prestasinya mendapatkan apresiasi yang layak di sandang, karena pahlawan adalah pejuang.

Rindu Pejuang

Saat ini di Indonesia, rakyat sedang merindukan sosok pejuang yang betul-betul berjuang untuk kepentingan rakyat. Rakyat rindu pada sosok pejuang yang rasa perjuangannya seperti para pejuang kemerdekaan, yang membebaskan Indonesia dari penjajahan.

Akhir-akhir ini Indonesia semakin memprihatinkan. Merosotnya kepercayaan rakyat terhadap para pemimpin semakin tinggi. Hal itu disebabkan karena peran pemimpin yang tidak mencerminkan dirinya sebagai pejuang sejati.

Banyaknya pemimpin yang memakai rompi dalam jeruji besi menunjukkan bahwa perjuangan mereka tidak murni.

Maka hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian bagi para pemimpin di negeri ini. Setidaknya bisa introspeksi diri untuk kembali pada visi dan misi.

Kelayakan atau barometer pejuang yang mendapatkan gelar Pahlawan manakala perjuangannya dapat mengantarkan Indonesia menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.

Jika yang terjadi justru sebaliknya, pantaskah gelar Pahlawan disematkan kepada para pemimpin negeri ini ?

*Penulis rakyat biasa, tinggal di www.subliyanto.id

Posting Komentar

0 Komentar