Telusuri

Apapun Yang Terjadi Itulah Yang Terbaik

Oleh : Subliyanto* 

Kemarin (Rabu, 02 Agustus 2017) kita dihebohkan dengan pemberitaan hangat yang terjadi di Pamekasan Jawa Timur. Tentu berita itu bisa kita akses di sejumlah media. Dan hal itu menjadi topik perbincangan di masyarakat hingga hari ini.

Terlepas hal itu benar atau tidak, nyata atau tidak, penulis tidak membahasnya. Namun disini penulis hanya ingin menguatkan jiwa dan memotivasi diri dengan mengambil hikmah dari kejadian itu.

Sudah manusiawi dan menjadi hukum alam kalau manusia akan dihadapkan dengan berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Dan bergantung dari masing masing kita menyikapinya.

Sebagai insan beriman, tentu akan menyikapi semua persoalan hidup dan kehidupan yang dihadapinya dengan bersandar kepada Tuhan karena ia sadar bahwa semua yang dihadapi dalam hidupnya adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus dihadapi. Dan ia sadar bahwa setiap yang ia lakukan akan dimintai pertanggung jawaban, baik di dunia terlebih di akhirat.

manusia yang beriman akan mengembalikan semua persoalan hidup dan kehidupan yang dihadapinya kepada Tuhan, Allah yang maha bijaksana, karena semua yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik, baik buat dirinya maupun buat orang lain di sekitarnya.

Dalam kacamata agama terdapat dua hal yang harus dan terus dikuatkan pada diri manusia dalam menghadapi persoalan hidup dan kehidupannya.

Pertama adalah cobaan atau ujian. Maka jika persoalan hidup dan kehidupan yang manusia hadapi masuk kategori ini, tentu sasarannya adalah kesabaran. Dengan kata lain Allah akan memberikan hadiah setelah manusia lulus mengikuti ujianNya.

Kedua adalah teguran.Maka jika persoalan hidup dan kehidupan yang kita hadapi masuk kategori ini, tentu kesadaran diri yang menjadi sasarannya agar manusia tersebut kembali pada jalan hidup yang telah ditetapkan olehNya.

Kedua katagori di atas merupakan wujud cintaNya kepada hambaNya. Maka berbaik sangka adalah sikap terbaik bagi manusia yang harus melekat pada jiwanya.

Cinta tak selamanya diwujudkan dengan sejuta keindahan. Namun kadang cinta juga diwujudkan dengan rasa yang sekilas menyakitkan. Karena keindahan yang hakiki adalah kelak manakala kelak kita berjumpa dengan Ilahi. Wallahu A'lam [] 

*Penulis adalah warga Pamekasan, penggiat sosial dan pendidikan islam di Jawa Timur. Twitter @Subliyanto. (03/08/2017)

Posting Komentar

0 Komentar