Telusuri

Ketika Manusia Berada di Masa Transisi


Oleh : Subliyanto*

Masa transisi merupakan masa peralihan dari situasi lama ke situasi yang baru. Tentu banyak hal yang akan manusia hadapi pada masa-masa ini.

Contoh kecil yang baru-baru ini para orang tua hadapi misalnya, masa dimana harus berpisah dengan putra-putrinya karena mereka harus masuk sekolah atau kembali ke pondok.

Tentu momen ini sangat berkesan dan terkadang harus berlinang air mata, karena mereka yang biasanya selalu bersama orang tuanya menjadi penghibur dikala suka dan duka, kini mereka harus menikmati dunia baru bersama teman yang baru dan di tempat yang baru serta situasi yang baru pula.

Namun, demi kebaikan anaknya dan tentu demi kebaikan buat dirinya (orang tua) mereka harus berpisah dengan orang tuanya dalam waktu sementara.

Sebagai orang tua sudah barang tentu kepikiran. Mereka yang selama ini dimanja harus belajar hidup mandiri dalam lingkup skala yang kecil.

Maka penguatan jiwa pada orang tua harus menjadi prioritas dalam meyakinkan dirinya bahwa dirinya sedang melakukan hal yang terbaik buat anak-anaknya berupa pendidikan. Karena itulah wujud cinta, kasih, dan sayang yang sesungguhnya.

Dalam hal yang lebih besar dapat dicontohkan misalnya, ketika kita harus move on dari dunia kerja dan pindah ke dunia kerja yang lain. Mungkin inilah masa transisi yang sering melanda orang dewasa. Maka menyikapinya harus ekstra bagaimana agar kita bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada.

Ikhlas dan sabar merupakan kunci utamanya. Ikhlas meninggalkan yang lama dan menjalani yang baru. Tentu semua itu dengan konsekuensi yang harus dihadapi.

Hidup adalah proses, dan menjalani hidup dan kehidupan juga butuh proses. Maka sebagai seorang mukmin kita perlu menyikapi semua itu sebagai sebuah solusi hidup dan kehidupan yang telah Allah berikan.

Mungkin dulu kita sudah pernah eksis dengan karir kita, dan kini kita harus mulai lagi dari nol. Maka yakinlah bahwa kita sedang melakukan sesuatu dari zero to hero.

Manusia diciptakan hanya untuk mengikuti alur jalan kehidupan yang sudah Allah tentukan. Maka yakinlah bahwa Ia akan memberikan yang terbaik buat hambaNya.

Tidak akan ada hati yang gundah jika kita mendekat kepada yang Maha Indah. Tidak akan ada hati yang goncang jika kita mendekat kepada yang Maha mengendalikan. Tidak akan ada hati yang merasa kehilangan jika kita mendekat kepada yang Maha memberikan. Dialah Allah yang maha pengasih dan penyayang. Wallahu A'lam []

*Penulis adalah penggiat sosial dan pendidikan islam di jawa timur. Twitter @Subliyanto

Posting Komentar

0 Komentar