Telusuri

hidcom : Untuk Shalat dan Buang Air, Santri Harus Angkut Air Satu Kilometer

Hidayatullah.comBeginilah rutinitas keseharian para santri Hidayatullah Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Secara terjadwal mereka bergantian mengambil air dengan menggunakan gerobak berisikan jerigen yang ditarik menggunakan tenaga sapi.

Mereka harus berjuang menempuh jarak kurang lebih satu kilometer mengambil air untuk kegiatan shalat dan buang air santri. Sedangkan untuk mencuci dan mandi mereka tetap ke sungai.
“Kegiatan tersebut diatur dengan jadwal pagi dan sore,” jelas Ustadz Taufikurrahman, pengasuh santri pondok pesantren Hidayatullah Tobelo yang akrab dipanggil dengan Ustadz Roman.

Roman menambahkan, karena mengangkut air dengan gerobak yg berisikan jerigen cukup memakan tenaga yang ekstra, dan roda gerobak cepat bocor, serta jerigennya juga cepat rusak, maka untuk mendukung kegiatan belajar di lembaganya ia sedang membenahi sarana pendukungnya, salah satu prioritasnya adalah keberadaan air.
“Sekarang sedang ada program pelelangan untuk pengeboran air”. Imbuhnya.
Roman juga menceritakan bahwa di Tobelo satu-satunya pondok pesantren cuman Hidayatullah, dengan santri yang mayoritas yatim pasca konflik kerusuhan yang terjadi sebelumnya. Sehingga untuk biaya pendidikan semuanya gratis.
“Yang penting santri sudah mau dan semangat belajar dulu”. Kata Roman.
Roman berharap agar kegiatan belajar santri tetap berjalan dengan kondusif walaupun masih serba kekurangan fasilitas.
Iapun mengharap dukungan dari berbagai pihak terhadap program pendidikan yang ditekuninya melalui pesantren. Sehingga melalui proses pendidikan di pesantren tersebut diharapkan akan lahir generasi muslim, generasi bangsa yang handal.
“Melalui proses pendidikan di pesantren ini diharapkan akan lahir generasi muslim, generasi bangsa yang sholeh,” pungkasnya.*/Subliyanto  

Posting Komentar

0 Komentar