Negara ini adalah
Negara demokrasi. Negara yang berlandaskan aturan hukum. Keberlangsungan Negara
ini ada di tangan rakyat. Sementara rakyat memepercayakan keberlangsungan
Negara ini kepada para pemimpin yang telah terpilih secara aklamasi.
Namun, tidak
sedikit rakyat yang kecewa terhadap peran para pemimpin negeri ini. krisisnya
kepercayaan rakyat kepada para pemimpinnya inilah yang membuat Negara ini
seakan tiada hari tanpa masalah, tiada hari tanpa tindakan kriminal, dan tiada
hari tanpa demonstrasi, yang semua itu adalah cermin dari kekecewaan rakyat
terhadap pemimpinnya.
Lantas kapan
Negara ini benar-benar menjadi Negara yang aman, damai, dan sejahtera, jika
tradisi suap dan korupsi selalu menghiasi negeri ini mulai dari meja makan,
hingga “kamar toilet”.
Miris betul nasib
bangsa ini. sudah tak ada pemimpin yang dipercaya oleh rakyatnya. Karena jika
mereka jujur, maka mereka akan di usir dan ditendang serta kehilangan kursi
jabatan, bahkan nyawapun akan melayang.
“Dari rakyat
untuk rakyat” itulah selogan yang sering dibawa sebagai makna simple dari
istilah demokrasi. Namun hal itu berbanding terbalik, yang terjadi adalah “Dari
rakyat untuk saya dan teman sejawat”. Hal itu dapat kita lihat pada beberapa kasus
yang sedang gencar dibahas oleh KPK, katakanlah kasus hambalang dan kasus impor
daging sapi.
Sudah pantas
kiranya para pemimpin bangsa ini bangun dari tiudrnya, sadar dan kembali ke
jalan yang benar demi mempertahankan kepercayaan rakyat. Jujur dan bertanggung
jawab adalah kunci dari semuanya. []
0 Komentar