Telusuri

Penyebab Problem Pendidikan

Salah satu landasan utama dalam pemikiran filsafat pendidikan islam menurut al-Attas adalah konsep adab yang sangat komprehensif. Secara alami analisa beliau tentang problem pendidikan, intelektual dan kebudayaan menunjukkan fakta bahwa problem-problem itu berakar dari penyebab eksternal dan penyebab internal.

Penyebab eksternal disebabkan oleh tantangan religio-kultural dan sosio-poliotis dari kultur dan kebudayaan barat. Sedangkan yang internal nampak dalam tiga bentuk fenomina yang saling berhubungan yaitu (1) kekeliruan dan kesalahan dalam memahami ilmu dan aplikasinya.(2) hilangnya adab.(3) munculnya pemimpin-pemimpin yang tidak layak memikul tanggung jawab secara benar dalam segala bidang.

Dari ketiga fenomena tersebut hilangnya adab merupakan hal yang perlu ditinjau dan dikoreksi secara efektif, jika kita ingin menyelesaikan problem kebingungan dan kekeliruan dalam bidang keilmuan dan menanggulangi munculnya kepemimpinan yang tidak layak dan tidak bertanggung jawab.

Kita harus menyelesaikan pertama kali problem hilangnya adab, sebab ilmu tidak dapat diajarkan atau ditularkan pada pelajar kecuali jika orang itu telah mempunyai adab yang tepat terhadap ilmu pengetahuan, berbagai displinnya dan otoritasnya yang legitimate.Karena adab secara integral adalah bagian daripada hikmah dan keadilan, maka hilangnya adab akan menyebabkan kedzaliman, kebodohan dan bahkan kegilaan secara alami.


Kedzaliman adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, kebodohan menurut al-Ghazali adalah melakukan cara yang salah untuk mencapai hasil tujuan tertentu, sedangkan kegilaan adalah perjuangan berdasarkan pada tujuan dan maksud yang salah.

Sesuatu akan lebih jadi gila lagi jika tujuan utama mencari ilmu adalah bukan untuk mencapai kebahagiaan yang sebenarnya atau kecintaan kepada Tuhan sesuai dengan ajaran agama yang benar yaitu untuk dapat melihat Allah swt. di hari kemudian. Demikian pula adalah suatu kebodohan jika berupaya mencari kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti tanpa ilmu dan amal yang benar.

Tujuan pendidikan menurut islam pada hakikatnya adalah untuk menciptakan manusia yang baik yakni orang yang beradab secara menyeluruh, yang meliputi kehidupan spiritual dan material seseorang yang berusaha menanamkan kwalitas kebaikan yang diterimanya. Oleh karena itu orang yang benar-benar terpelajar menurut persepektif islam adalah orang-orang yang beradab.

Al-Attas mendefinisikan bahwa orang yang baik itu adalah orang yang menyadari sepenuhnya tentang tanggung jawab dirinya kepada Tuhan yang haq, yang memahami dan menunaikan kewajiban terhadap dirinya sendiri dan orang lain yang terdapat dalam masyarakatnya, yang selalu berupaya meningkatkan setiap aspek dalam dirinya menuju kearah kesempurnaan sebagai manusia yang beradab.


Posting Komentar

0 Komentar