Telusuri

Bergembira Menyambut Ramadhan

Oleh : Subliyanto*

Tidak lama lagi kita akan kedatangan tamu agung. Tamu itu bernama Bulan Suci Ramadhan. Bulan agung yang datang setahun sekali dan mempunyai banyak keberkahan bagi manusia beriman. Dan pada bulan tersebut diperintahkan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman berupa ibadah puasa. Hal itu sebagaimana telah Allah Firmankan dalam kitab suciNya al-Qur’an :

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Al-Baqarah: 183)

Tentunya kalau kita akan kedatangan tamu agung di tempat kita, sudah tentu kita akan melakukan persiapan-persiapan dan menyambutnya dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan. Demikian juga dengan tamu agung yang bernama bulan suci Ramadhan.

Dalam sebuat hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang bergembira dengan masuknya bulan suci Ramadhan maka Allah haramkan jasadnya masuk neraka. Rasulullah bersabda : 

"Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka."

Hadits di atas disebutkan oleh Al Khubawi (penulis kitab Durratun Nashihin) dalam kitabnya tanpa menyebutkan sanad dan sumbernya.

Bahagia dan gembira yang dimaksud bukan hanya sebatas gembira dalam performa semata. Akan tetapi gembira yang dimaksud adalah mengisi hari-hari bulan suci Ramadhan dengan mengisi dan memanfaatkannya dengan memperbanyak ibadah, karena pada bulan tersebut terdapat keutamaan-keutamaan yang Allah berikan.

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa :

Telah menceritakan kepada kami ‘Aliy bin Hujr As-Sa’diy, telah menceritakan kepada kami Yuusuf bin Ziyaad, telah menceritakan kepada kami Hammaam bin Yahyaa, dari ‘Aliy bin Zaid bin Jud’aan, dari Sa’iid bin Al-Musayyib, dari Salmaan -radhiyallaahu ‘anhu-, ia berkata, “Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam berkhutbah kepada kami pada hari terakhir di bulan Sya’ban. Beliau bersabda :

“Wahai sekalian manusia, sungguh senantiasa hadir di hadapan kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, bulan yang didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada bulan tersebut sebagai ibadah wajib dan shalat malamnya sebagai ibadah sunnah tathawwu’. Barangsiapa yang mendekatkan diri (kepada Allah) didalamnya dengan suatu perbuatan yang baik (ibadah sunnah) maka ia akan diberi pahala bagaikan pahala ibadah wajib dan yang semisalnya, dan barangsiapa yang beribadah wajib didalam bulan tersebut maka ia akan diberi pahala bagaikan 70 kali pahala ibadah wajib dan yang semisalnya. Bulan tersebut adalah bulan kesabaran dan kesabaran akan diganjar surga, bulan penuh perenungan dan bulan ditambahkannya rizqi seorang mu’min.

Barangsiapa yang memberikan makan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa maka baginya ampunan untuk dosa-dosanya dan dibebaskan lehernya dari api neraka dan baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut dengan tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun.

Para sahabat berkata, “Tidak semua dari kami dapat menemukan makanan untuk memberi makan orang yang berpuasa.”

Rasulullah bersabda, “Allah memberikan pahala bagi mereka yang memberi makan orang yang berpuasa (walaupun) dengan sebiji kurma, seteguk air atau dengan segelas susu. Bulan tersebut adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka. Barangsiapa yang berlemah lembut terhadap budaknya, Allah akan memberikan ampunan baginya dan membebaskannya dari neraka.

Perbanyaklah melakukan 4 hal didalam bulan tersebut, 2 diantaranya dapat membuat Rabb kalian ridha dan 2 diantaranya janganlah terluput darinya. Adapun 2 perbuatan yang membuat Rabb kalian ridha adalah bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan banyak memohon ampun kepadaNya. Dan adapun 2 perbuatan yang jangan terluput darinya adalah mohonlah surga kepada Allah dan berlindunglah kepadaNya dari siksa neraka. Barangsiapa yang mengenyangkan orang yang berpuasa, Allah akan memberinya minum dari haudh-ku dengan minuman yang membuatnya tidak akan merasakan haus hingga ia memasuki surga.” (Shahiih Ibnu Khuzaimah 3/191, Al-Maktab Al-Islaamiy)

Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan kekuatan lahir dan batin, sehingga kita dapat menyambut kedatangan bulan suci Ramdhan dengan gembira dan mengimplementasikan kegembiraan tersebut dengan melaksanakan ibadah mahdhah dan menghiasinya dengan amalan-amalan sunnah sebagaimana telah Rasulullah sabdakan di atas. Amin, wallahu a’lam []

*Penulis adalah aktivis dakwah. Twitter @Subliyanto

Posting Komentar

0 Komentar