Demikian
disampaikan Bapak Hasan, pimpinan rumah makan ayam penyet surabaya ketika
ditemui di ruang kerjanya di Jalan Affandi No. 28, Gejayan, Kec. Depok,
Daerah Istimewa Yogyakarta. (Selasa, 12 April 2016)
Menurutnya,
kesuksesan rumah makan yang punya jargon "halalan tayyiban" tersebut
tidak lepas dari landasan utama keislaman. Sehingga orientasinya tidak hanya
dunia semata, namun akhirat juga menjadi prioritas.
"Tidak
hanya kepentingan dunia, kepentingan akhirat juga menjadi prioritas".
Katanya.
Hasan
juga menjelaskan bahwa peraturan yang di terapkan diantaranya adalah karyawan
harus muslim atau muslimah, bisa baca al-Qur'an, faham dasar-dasar keislaman
mulai dari rukun islam dan rukun iman, serta rajin shalat.
Selain
itu kata Hasan, semua karyawan juga dibiasakan untuk zakat, infaq dan sadaqah
melalui sistem yang sudah diatur didalamnya, yang kemudian disalurkan kepada
masyarakat yang berhak menerimanya.
Sementara
itu, Diyaul Haq, wakil pimpinan rumah makan ayam penyet surabaya dalam ruang
terpisah menjelaskan bahwa sebelum memulai aktivitas, semua karyawan mengikuti
apel terlebih dahulu yang berisikan kultum dan breafing.
"Tidak
hanya sebelum mulai aktivitas, sebelum pulangpun semua karyawan berkumpul dan
berdo'a bersama terlebih dahulu, baru pulang". Pungkasnya. *Subliyanto
/ Jogja
0 Komentar