Oleh Kastam Syamsi[1] (Dosen FBS Universitas Negeri Yogyakarta)
- PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penyusunan proposal penelitian tindakan kelas (PTK) biasanya disajikan
tidak dalam bab per bab, melainkan dalam bentuk pemberian seperti berikut ini.
A. Judul
Judul
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) harus mencerminkan
permasalahan yang ingin diubah, dikembangkan, ditingkatkan, atau ditumbuhkan,
misalnya sikap terhadap sesuatu hal, motivasi belajar, keterampilan membaca,
keterampilan bertanya, dan lain-lain. Selain itu, judul juga mencerminkan
tindakan apa yang akan dilakukan. Ide tindakan yang akan dilakukan ini bisa
berasal dari pengalaman, saran dari teman sejawat, atau hasil membaca buku/kepustakaan.
Beberapa alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman siswa, misalnya, antara lain pendekatan proses,
pendekatan eklektik, atau pendekatan pengalaman berbahasa.
Pada
umumnya, judul proposal penelitian berkisar antara 8 s.d. 12 kata. Judul yang
kurang dari 8 kata mencerminkan terlalu luasnya permasalahan yang akan dibahas,
dan sebaliknya judul terdiri lebih dari 12 kata mencerminkan terlalu sempitnya
kajian yang akan dilakukan.
Sudah
barang tentu, judul proposal penelitian haruslah bersifat problematis. Dengan
membaca judul orang akan memahami permasalahan apa yang ingin dikaji dan dicoba
untuk dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas.
B. Pendahuluan
1. Latar
Belakang Masalah
Bagian
ini pada dasarnya berisi tiga aspek utama. Pertama,
deskripsikanlah keadaan ideal yang ingin dicapai berkaitan dengan
permasalahan yang dihadapi. Keadaan ideal ini barangkali sesuai dengan tujuan
dalam kurikulum atau apa yang menjadi harapan umum. Dalam hal keterampilan membaca
pada siswa, misalnya, keadaan yang diinginkan adalah bahwa para siswa mestinya
memiliki keterampilan membaca yang memadai yang ditandai oleh karakteristik
tertentu atau membaca itu sangatlah penting sebagai kunci sukses dalam belajar.
Kedua, deskripsikanlah keadaan yang nyata yang memang ada dan
terjadi di lapangan. Keadaan ini dapat diperoleh melalui hasil pengamatan dan
penagalaman sehari-hari dalam pelaksanaan tugas mengajar kita sebagai guru.
Keadaan ini biasanya bertentangan dengan keadaan yang diharapkan. Dalam hal
keterampilan membaca, misalnya, keadaan yang ada di lapangan bisa berupa siswa
tidak terbiasa membaca, siswa lebih suka menonton televisi di rumah daripada
membaca buku pelajaran, siswa lebih senang membaca komik daripada membaca buku pelajaran,
siswa lebih suka mengisi waktu luang dengan bermain daripada membaca, atau
hasil tes membaca siswa jelek.
Berdasarkan
kedua aspek itu, dapat ditarik permasalahan yang akan dicoba untuk dipecahkan.
Dalam hal keterampilan membaca, misalnya, berdasarkan keadaan ideal dan keadaan
nyata di atas dapat ditarik permasalahan tentang (1) rendahnya sikap siswa yang
positif terhadap kegiatan membaca, (2) rendahnya kebiasaan membaca para siswa,
atau (3) rendahnya keterampilan membaca siswa. Karena keterbatasan waktu,
peneliti boleh memfokuskan penelitiannya pada satu masalah saja.
Ketiga, deskripsikan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memecahkan permasalahan yang ada. Upaya itulah yang nantinya akan menjadi alternatif
tindakan. Upaya-upaya itu bisa berasal dari ide peneliti, hasil kolaborasi
peneliti dengan teman sejawat, atau hasil membaca buku, majalah, atau jurnal
ilmiah.
2. Perumusan Masalah
Bagian
ini berisi permasalahan apa yang hendak dicoba untuk diubah, dikembangkan,
ditingkatkan, atau ditumbuhkan. Perumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat
pertanyaan. Beberapa perumusan masalah berikut dapat dipertimbangkan sebagai
contoh, misalnya (1) bagaimanakah upaya peningkatan sikap positif siswa
terhadap kegiatan membaca melalui penerapan pendekatan proses?, (2)
bagaimanakan upaya penumbuhan kebiasaan membaca melalui penerapan pendekatan
proses?, atau (3) bagaimanakah upaya peningkatan keterampilan membaca melalui
penerapapan pendekatan proses?
3. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian merupakan sasaran kegiatan penelitian sesuai dengan rumusan masalah
yang telah ditetapkan. Biasanya tujuan penelitian ini dinyatakan dalam kalimat
pernyataan. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, misalnya, tujuan
penelitiannya mungkin berupa (1) untuk meningkatkan sikap positif siswa
terhadap kegiatan membaca melalui penerapan pendekatan proses, (2) untuk
menumbuhkan kebiasaan membaca melalui penerapan pendekatan proses, atau (3)
untuk meningkatkan keterampilan membaca melalui penerapapan pendekatan proses.
4. Manfaat
Hasil Penelitian
Bagian
ini berisi kemanfaatan hasil penelitian bagi berbagai pihak. Dalam konteks
pelajaran di kelas, misalnya, manfaat hasil penelitian itu dikaitkan dengan
siswa dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar, dengan guru dalam upaya
untuk meningkatkan profesionalisme, atau dengan sekolah dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah pada umumnya.
C. Kajian
Teori dan Hipotesis Tindakan
1. Kerangka
Teoretik
Bagian
ini biasanya berisi tentang konsepsi teoretis hal-hal yang berkaitan
permasalahan yang diteliti. Untuk itu, uraian dapat diperoleh terutama dengan
cara membaca berbagai referensi yang terkait. Dalam hal keterampilan membaca,
misalnya, dapat dideskripsikan hal-hal konsep membaca, tujuan membaca, jenis
membaca, faktor penentu keberhasilan membaca, dan lain-lain.
2. Tindakan
yang akan Dilakukan
Bagian
ini berisi tentang konsepsi teoretis tindakan yang akan dilakukan disertai
dengan prosedur pelaksanaannya. Dengan kata lain, si peneliti harus dapat
mendeskripsikan apa dan bagaimana dengan tindakan yang akan dilakukan? Dalam
hal penerapan pendekatan proses, dapat dideskripsikan tentang konsep pendekatan
proses dan prosedur pelaksanaan pendekatan proses dalam pembelajaran membaca.
3. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan
paparan kerangka teoretis dan tindakan yang akan dilakukan, dapat diajukan
hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan ini dapat dinyatakan dalam kalimat
pernyataan. Beberapa contoh hipotesis tindakan misalnya: (1) jika pendekatan
proses diterapkan dalam pembelajaran membaca, diharapkan sikap positif siswa
terhadap kegiatan membaca dapat meningkat, (2) jika pendekatan proses
diterapkan dalam pembelajaran membaca, diharapkan kebiasaan membaca siswa dapat
tumbuh, atau (3) jika pendekatan proses diterapkan dalam pembelajaran membaca,
diharapkan keterampilan membaca siswa dapat meningkat.
D. Metode
Penelitian
1. Setting Penelitian
Pada
bagian ini dideskripsikan tentang kapan dan di mana penelitian akan dilakukan.
Penelitian tindakan kelas biasanya dilakukan di kelas dan sekolah tertentu serta
dalam kurun waktu tertentu. Pada bagian ini juga dideskripsikan tentang subjek
penelitian: siapa, jumlahnya berapa, dan karakteristiknya bagaimana. Selain
itu, siapa kolabolator penelitian tindakan kelas ini juga disertakan.
Kolabolator itu bisa kepala sekolah, wakasek, atau guru bidang studi sejenis.
2. Prosedur
Penelitian
Pada
bagian ini dideskripsikan tahapan penelitian yang akan dilakukan. Tahapan itu
mencakup perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan monitoring, dan
refleksi.
a. Perencanaan; deskripsikan
tentang (1) rencana identifikasi permasalahan beserta caranya untuk memantapkan
keadaan sebenarnya, (2) rencana alternatif tindakan yang mungkin dilakukan
dalam pembelajaran yang digunakan untuk mengubah, mengembangkan, menumbuhkan,
atau meningkatkan, dan (3) rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan alternatif tindakan yang dipilih dan disepakati.
b. Implementasi
Tindakan;
deskripsikan tentang langkah-langkah implementasi tindakan yang dilakukan oleh
guru dan siswa dalam pembelajaran.
c. Observasi
dan Monitoring; deskripsikan tentang (1) alat monitoring apa saja yang akan
digunakan untuk memonitor pelaksanaan tindakan dan peristiwa apa saja yang
terjadi selama pelaksanaan tindakan di kelas, (2) siapa yang akan melakukan
monitoring, dan (3) kapan monitoring itu akan dilakukan.
d. Analisis
dan Refleksi; deskripsikan tentang bagaimana caranya melakukan refleksi
terhadap implementasi tindakan yang didasarkan atas hasil monitoring.
3. Teknik
Pengumpulan Data
Pada
bagian ini dideskripsikan tentang bagaimana caranya mengumpulkan data sebagai
dasar untuk menetapkan alternatif tindakan dan melakukan refleksi. Sebenarnya,
upaya pengumpulan data telah dilakukan ketika peneliti mengidentifikasi
permasalahan. Pengumpulan data juga dilakukan ketika peneliti melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Data-data itu kelak akan
dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis dan kemudian merefleksikan temuan
penelitian.
4. Teknik
Analisis Data
Pada
bagian ini dideskripsikan tentang bagaimana cara menganalisis data yang
terkumpul. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas biasanya berupa
analisis deskriptif kualitatif. Artibnya, peneliti mendeskripsikan dengan
kata-kata data-data yang diperoleh untuk kemudian disimpulkan apakah telah
terjadi perubahan atau belum terhadap permasalahan yang dicoba untuk diubah
atau ditingkatkan. Selain analisis data deskriptif kualitatif, juga bisa
dilakukan analisis statistik dengan beberapa perysaratan tertentu.
5. Kriteria
Keberhasilan Tindakan
Kriteria
keberhasilan tindakan merupakan ukuran berhasil tidaknya implementasi tindakan
yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pada bagian ini dideskripsikan tentang
apa ukuran yang akan dijadikan patokan untuk menyatakan hal tersebut.
Selain
kesemua bagian tersebut, dalam proposal penelitian tindakan kelas yang lengkap
juga disertai dengan jadwal penelitian, anggaran penelitian, personalia
penelitian, dan daftar pustaka.
- LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Laporan
penelitian tindakan kelas, biasanya disajikan dalam bentuk bab per bab. Ada
lima bab dalam laporan PTK ini, yakni sebagai berikut.
Bab I. Pendahuluan
Bab
pendahuluan dalam laporan PTK minimal terdiri dari empat subbab, yakni latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
A. Latar
Belakang Masalah
Seperti
pada proposal PTK, subbab ini pada dasarnya berisi tiga aspek utama. Pertama,
deskripsikanlah keadaan ideal yang ingin dicapai berkaitan dengan
permasalahan yang dihadapi. Keadaan ideal ini barangkali sesuai dengan tujuan
dalam kurikulum atau apa yang menjadi harapan umum.
Kedua, deskripsikanlah keadaan yang nyata yang memang ada dan
terjadi di lapangan. Keadaan ini dapat diperoleh melalui hasil pengamatan dan
penagalaman sehari-hari dalam pelaksanaan tugas mengajar kita sebagai guru.
Keadaan ini biasanya bertentangan dengan keadaan yang diharapkan.
Ketiga, deskripsikan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memecahkan permasalahan yang ada. Upaya itulah yang nantinya akan menjadi
alternatif tindakan. Upaya-upaya itu bisa berasal dari ide peneliti, hasil
kolaborasi peneliti dengan teman sejawat, atau hasil membaca buku, majalah,
atau jurnal ilmiah.
B. Perumusan
Masalah
Bagian
ini berisi permasalahan apa yang hendak dicoba untuk diubah, dikembangkan,
ditingkatkan, atau ditumbuhkan. Perumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat
pertanyaan.
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian merupakan sasaran kegiatan penelitian sesuai dengan rumusan masalah
yang telah ditetapkan. Biasanya tujuan penelitian ini dinyatakan dalam kalimat
pernyataan.
D. Manfaat
Hasil Penelitian
Bagian
ini berisi kemanfaatan hasil penelitian bagi berbagai pihak. Dalam konteks
pelajaran di kelas, misalnya, manfaat hasil penelitian itu dikaitkan dengan
siswa dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar, dengan guru dalam upaya
untuk meningkatkan profesionalisme, atau dengan sekolah dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah pada umumnya.
Bab II. Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan
A. Kerangka
Teoretik
Seperti
halnya pada proposal, subbab ini biasanya berisi tentang konsepsi teoretis
hal-hal yang berkaitan permasalahan yang diteliti. Untuk itu, uraian dapat
diperoleh terutama dengan cara membaca berbagai referensi yang terkait.
B. Tindakan
yang akan Dilakukan
Bagian
ini berisi tentang konsepsi teoretis tindakan yang akan dilakukan disertai
dengan prosedur pelaksanaannya. Dengan kata lain, si peneliti harus dapat
mendeskripsikan apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan?
C. Hipotesis
Tindakan
Berdasarkan
paparan kerangka teoretis dan tindakan yang akan dilakukan, dapat diajukan
hipotesis tindakan. Hipotesis tindakan ini dapat dinyatakan dalam kalimat
pernyataan.
Bab III. Metode Penelitian
Seperti
halnya pada proposal, bab ini berisi sub-subbab setting penelitian, prosedur
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan kriteria
keberhasilan tindakan seperti uraian berikut ini.
A. Setting
Penelitian
Pada
subbab ini dideskripsikan tentang kapan dan di mana penelitian telah dilakukan.
Penelitian tindakan kelas biasanya dilakukan di kelas dan sekolah tertentu
serta dalam kurun waktu tertentu.
Pada
subbab ini juga dideskripsikan tentang subjek penelitian: siapa, jumlahnya
berapa, dan karakteristiknya bagaimana. Selain itu, siapa kolabolator
penelitian tindakan kelas ini juga disertakan. Kolabolator itu bisa kepala
sekolah, wakasek, atau guru bidang studi sejenis.
B. Prosedur
Penelitian
Pada
subbab ini dideskripsikan tahapan penelitian yang telah dilakukan. Tahapan itu
mencakup perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan monitoring, dan
refleksi.
a. Perencanaan; deskripsikan
tentang (1) rencana identifikasi permasalahan beserta caranya untuk memantapkan
keadaan sebenarnya, (2) rencana alternatif tindakan yang mungkin dilakukan
dalam pembelajaran yang digunakan untuk mengubah, mengembangkan, menumbuhkan,
atau meningkatkan, dan (3) rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan alternatif tindakan yang dipilih dan disepakati.
b. Implementasi
Tindakan;
deskripsikan tentang langkah-langkah implementasi tindakan yang dilakukan oleh
guru dan siswa dalam pembelajaran.
c. Observasi
dan Monitoring; deskripsikan tentang (1) alat monitoring apa saja yang akan
digunakan untuk memonitor pelaksanaan tindakan dan peristiwa apa saja yang
terjadi selama pelaksanaan tindakan di kelas, (2) siapa yang akan melakukan
monitoring, dan (3) kapan monitoring itu akan dilakukan.
d. Analisis
dan Refleksi; deskripsikan tentang bagaimana caranya melakukan refleksi
terhadap implementasi tindakan yang didasarkan atas hasil monitoring.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Pada
subbab ini dideskripsikan tentang bagaimana caranya mengumpulkan data sebagai
dasar untuk menetapkan alternatif tindakan dan melakukan refleksi. Sebenarnya,
upaya pengumpulan data telah dilakukan ketika peneliti mengidentifikasi
permasalahan. Pengumpulan data juga dilakukan ketika peneliti melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Data-data itu kelak
akan dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis dan kemudian merefleksikan
temuan penelitian.
D. Teknik
Analisis Data
Pada
subbab ini dideskripsikan tentang bagaimana cara menganalisis data yang
terkumpul yang telah dilakukan. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas
biasanya berupa analisis deskriptif kualitatif. Artibnya, peneliti
mendeskripsikan dengan kata-kata data-data yang diperoleh untuk kemudian
disimpulkan apakah telah terjadi perubahan atau belum terhadap permasalahan
yang dicoba untuk diubah atau ditingkatkan. Selain analisis data deskriptif
kualitatif, juga bisa dilakukan analisis statistik dengan beberapa perysaratan
tertentu.
E. Kriteria
Keberhasilan Tindakan
Kriteria
keberhasilan tindakan merupakan ukuran berhasil tidaknya implementasi tindakan
yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pada bagian ini dideskripsikan tentang
apa ukuran yang akan dijadikan patokan untuk menyatakan hal tersebut.
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil
Penelitian
Pada
subbab ini diuraikan setiap siklus penelitian yang telah dilakukan.
Deskripsikan dengan data yang lengkap mulai dari perencanaan, implementasi
tindakan, monitoring, dan refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek
keberhasilan dan kelemahan yang masih terjadi. Dalam analisis dan refleksi,
perlu juga dikemukakan perubahan yang mendasar pada siswa, lingkungan, guru
sendiri, motivasi dan aktivitas belajar, situasi kelas, dan hasil belajar.
Uraiam dapat disertai dengan grafik dan tabel yang menunjukkan perubahan yang
terjadi.
B. Pembahasan
Pada
subbab ini dideskripsikan pembahasan secara sistematik dan jelas terhadap
temuan-temuan yang diperoleh seperti yang diuraikan pada hasil penelitian di
atas. Berdasarkan atas tahapan dalam siklus penelitian yang telah dilakukan,
peneliti bisa membahas data-data terutama terkait dengan perubahan mendasar
yang telah terjadi.
Bab V. Kesimpulan dan Rencana (Saran) Tindak
Lanjut
A. Kesimpulan
Pada
subbab kesimpulan ini, sajikanlah simpulan hasil penelitian. Simpulan hasil
penelitian ini biasanya menjawab perumusan masalah yang ada pada bab
pendahuluan.
B. Rencana
Tindak Lanjut
Pada
subbab ini disajikan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan peneliti dalam
usahanya untuk mengadakan perubahan atau peningkatan. Rencana tindak lanjut ini
tentu saja harus didasarkan atas hasil analisis dan refleksi yang telah
dikemukakan sebelumnya.
Selain
kesemua bagian tersebut, dalam laporan penelitian tindakan kelas yang lengkap
juga disertai dengan daftar pustaka, instrumen penelitian, data penelitian, dan
bukti lain pelaksanaan penelitian.
Daftar
Pustaka
Depdiknas.
1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka
Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Direktorat Pendidikan Guru dan
Tenaga Teknis, Dijen Dikdasmen, Depdikbud.
Ekosusilo,
M, dan Triyanto, B. 1995. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Semarang:
Dahara Prize.
Madya, Suwarsih. 2006. Teori dan Praktik
Penelitian Tindakan. Bandung: Alfabeta.
Tim
Pelatih Penelitian Tindakan (Action Research) UNY. 1999. Kumpulan Materi
Penelitian Tindakan (Action Research). Yogyakarta: Lemlit UNY.
0 Komentar