Telusuri

Pelangi Petang

Suatu malam nan sunyi
Kuterbangun dari tidurku
kuambil air wudu
Lalu kubersimpuh dan menangis ketika teringat wajah bundaku ‎tersayang
Terkenang kembali lembaran kisah yang pernah kulalui
Terkenang kembali raut wajah orang yang paling kucintai
Yang selalu memberikan kasih sayang dengan setulus hati
Orang yang dengan sabar selalu mendengar keluhanku
Orang yang selalu menghiburku dikala kusedih
Yang menghapus air mataku disaat kumenangis
Dialah bundaku
Setiap malam kau terbangun
Kau belai rambutku saat ku terlelap dalam tidurku
Ku merasa nyaman berada dalam rengkuhanmu
Oh bunda
Dulu kau selalu menggandengku berkeliling taman
Sebuah taman desa yang indah, seindah kasih sayang mu
Kau selalu memberikan kado istimewa di hari ulang tahunku
Katika aku hendak berangkat kesekolah
Kaulah orang yang selalu mengantarku hingga ke ujung gang
Kucium tanganmu
Dan kau kecup keningku, lalu berpesan
Hati-hati nak semoga kau menjadi anak yang pandai
Demikianlah hari-hari bahagia yang aku lalui bersamanya
Sebelum akhirnya peristiwa naas itu datang dan menghancurkan ‎semuanya
Peristiwa itu benar-benar mengubur segala kebahagiaan
Oh bunda ‎
engkau yang bekerja seorang diri semenjak ayah tiada
Hari itu seperti biasa engkau membawa daganganmu keliling kota
Dengan tertati-tatih engkau melangkah karna tubuhmu mulai lemah
Kau lakukan semua itu dengan tulus,‎
Agar aku bahagia
Tak jarang engkau rela di hardik dan dihina karna belum bisa melunasi ‎pinjaman
Yang aku tahu
Engkau melakukan semua itu agar aku bisa sekolah
Agar aku bisa membeli baju baru
Agar aku bisa membeli tas baru
Agar aku bisa punya sepatu baru seperti teman-teman yang lain
Engkau orang yang selalui ingin melihatku tersenyum
Engkaulah orang yang selalu ingin membuatku bahagia
Namun hari itu benar-benar hari yang mampu menghapus segalanya
Yang meluluh lantakkan segala kebahagiaan
Yang menghancurkan segala keindahan
Oh bunda
Malam ini aku sedih aku rindu padamu
Aku ingin kau ada di sampingku dan memelukku seperti dulu
Kini tak ada lagi yang menyayangiku
Kini tak ada lagi orang yang mengantarku berangkat ke sekolah
Tak ada lagi yang menggandengku berkeliling taman
Tak ada lagi yang mendongeng menjelang tidurku
Tak ada lagi yang menghiburku dikala kusedih
Tak ada lagi yang menghapus air mataku disaat ku menangis
Aku tidak lagi bisa melihat senyum merekah dari bibirmu yang indah
Oh bunda
Maafkan aku putrimu yang selalu menyusahkanmu
Maafkan aku yang sering berbuat salah padamu
Suatu hari kumelihatmu sakit
Tapi kau tetap berusaha untuk terlihat kuat
Untuk terlihat tegar dimataku
Sambil tersenyum kau mengatakan
Nak ibu sayang padamu
Kumelihat tatapan tulusmu
Dan kulihat air mata bening di sudut matamu
Namun kau selalu berusaha tersenyum dan menyembunyikan rasa ‎sakitmu
Tapi semua itu tak kan pernah lagi kutemui
FITRI
Kak kemana ibu kak
Kemana ibu
Aku sayang ibu
‎ Aku cinta ibu aku rindu bertemu ibu
Kemana ibu kemana
"rudi"
Oh bunda
Kenapa kau begitu cepat pergi meninggalkan kami
Kami masih ingin mencium tanganmu
Kami masih ingin bersenda gurau bersamamu
Oh bunda
Tidakkah kau lihat putra putri kecilmu
Yang dulu kau sayangi
Yang dulu kau cintai
Hingga kini masih merindukan kehadiranmu
‎…….‎
Suatu hari aku bersimpuh di atas pusaramu
Aku menangis tersedu
Mengenang masa lalu bersamamu
Oh bunda
Tak ada lagi yang memberi kado ulang tahun istimewa untukku
Tak ada lagi yang mengecup keningku sebagaimana engkau dahulu
Masih terbayang jelas dimataku
Bagimana engkau tertatih-tatih melangkah
Untuk menghidupi anak-anakmu
Yang sangat kau cintai
Yang sangat kau sayangi
Yang begitu kau banggakan
Oh bunda
Masih terbayang jelas di mataku
Peristiwa sadis yang menimpamu setahun yang lalu
Masih terdengar jelas olehku
Jerit tangis adikku yang melihatmu berlumuran darah
Ketika sebuah mobil menghantammu dari belakang
Mulai saat itu segalanya berubah
Tapi kami masih selalu merindukan masa-masa indah seperti dulu
Yang tak mungkin dapat kutemui lagi
Seperti pelangi
Pelangi petang.‎

By :Slamet Setyobudi

Posting Komentar

0 Komentar