Telusuri

Membangun Optimisme Kehidupan di Tengah Situasi yang Mencekam


Oleh : Subliyanto*


Tanpa terasa kita sudah berada di awal tahun 1443 Hijriyah. Kendatipun pada saat ini kita sedang berada pada situasi pandemi, tentunya pergantian tahun ini patut kita syukuri, karena berarti Allah masih memberi kesempatan kepada kita untuk senantiasa memperkuat keimanan kita kepada Allah,dan mengimplementasikannya dalam bentuk amal shaleh dalam keseharian kita.

Situasi saat ini akan menjadi catatan sejarah dalam kehidupan manusia, dimana pandemi yang hingga kini terus menghantui, membuat gerak seluruh aspek kehidupan manusia menjadi tidak normal. Bahkan langkah pemerintahpun sebagai bagian dari Ikhtiyar antipatif hingga saat ini masih terus berkelanjutan.

Namun demikian, optimisme dalam menjalani hidup dan kehidupan harus terus terjaga agar kita tetap bisa ber "fastabiqul khairat" dalam keseharian kita sebagai bukti atas status dan tugas kita sebagai khalifah di muka bumi.

Yang telah kita lakukan pada tahun kemarin cukuplah menjadi sejarah,dan hendaknya kita introspeksi diri guna untuk melakukan perbaikan selanjutnya. Baik perbaikan secara horizontal, maupun terlebih perbaikan secara vertikal. Karena keseimbangan antara keduanya juga menjadi barometer suksesi kehidupan.

Sementara yang kita lakukan sekarang merupakan sebuah bukti bahwa kita masih istiqamah dalam menjalani rangkaian hidup dan kehidupan ini,maka lakukanlah dengan penuh keikhlasan.

Allah berfirman : "Dan tidaklah mereka disuruh melainkan untuk menyembah Allah dengan ikhlas mentaatinya semata-semata karena (menjalankan) agama..." (QS.al-Bayyinah : 5)

Kehidupan yang kita jalani saat ini tidak hanya berhenti sampai disini,masih ada kehidupan berikutnya yang mana setiap amal perbuatan yang kita lakukan,akan dipertanggung jawabkan,maka mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sebagai bekal kelak merupakan hal urgen yang perlu di prioritaskan.

Hal ini sebagaimana firman Allah : " Kemudian setelah itu,sungguh kamu pasti mati. Kemudian sungguh kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari kiamat" (QS.al-Mu'minun : 15-16).

Allah juga berfirman : "Maka barang siapa  mengerjakan kebaikan seberat zarrah,niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah,niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS.al-Zalzalah : 7-8).

Tentunya kita semuanya akan mengharapkan yang terbaik. Karenanya persiapkanlah dengan perencanaan yang terbaik pula. Semoga kita termasuk orang yang istiqamah dalam kebaikan,sehingga kelak kita dapat berjumpa dengan Allah dengan wajah yang berseri. Wallahu a'lam (*)

Posting Komentar

0 Komentar