Beberapa hari ini kita disuguhkan
dengan wacana dihidupkannya kembali undan-undang penghinaan presiden,yang tidak lain
sasarannya adalah rakyat. Bahkan saking alotnya mantan presiden
indonesiapun Bapak Susilo Bambang Yudoyono juga angkat bicara melalui akun
twitter pribadinya.
Kalau kita renungkan sejatinya seorang
pemimpin tidak perlu takut dengan yang namanya kritikan dan bahkan
penghinaan,karena hal itu adalah bagian dari konsekuensi bagi dirinya sebagai
seorang pemimpin.
Seorang pemimpin yang adil secara
otomatis tidak akan mendapatkan kritikan dan penghinaan dari rakyatnya. Karena
sejatinya kritikan bahkan penghinaan dari rakyat terhadap seorang pemimpin
adalah sebuah tuntutan keadilan terhadap dirinya sebagai seorang pemimpin bagi
rakyat yang dipimpinnya.
Sehingga mafhum mukhalafahnya adalah
jika pemimpin mendapatkan kritikan dan bahkan penghinaan dari rakyatnya
adalah disebabkan karena ketidak adilan dirinya terhadap rakyat yang
dipimpinnya.
Sejarahpun membuktikan bahwa seorang
pemimpin yang tidak adil akan menimbulkan gejolak yang dahsyat di
negaranya,mulai dari kritikan,penghinaan,bahkan pemakzulan.
Tentunya ini patut menjadi renungan bagi
seorang pemimpin untuk menjadikan kepemimpinannya lebih baik. Walopun
disisi lain menghina termasuk perbuatan yang tidak beradab yang harus kita
jauhi.
Disadari atau tidak,ini adalah efek dari
demokrasi yang dianut oleh negara kita ini.
Pemimpin yang adil akan menebarkan
kedamain di muka bumi. Tapi sebaliknya,pemimpin yang tidak adil akan membawa
malapetaka yang akan menyebabkan kehancuran.
Siapapun kita,pimpinan apapun kita,kita
harus amanah dalam menjalankan tugasnya,sehingga kedamaian dan perdamaian akan
tercipta.
*Penulis adalah aktivis pendidikan di Sleman Yogyakarta,twitter : @Subliyanto
0 Komentar