Telusuri

Antara Anak dan Orang Tua

Baru-baru ini kita di hebohkan dengan berita tentang  penelantaran lima anak oleh kedua orang tuanya. Tentunya berita ini menjadi cambuk bagi kita sebagai orang tua. Anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah kepada kita, sehingga kita sebagai orang tua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Salah satu kewajiban kita sebagai orang tua adalah merawat dan mendidik anak dengan baik dan benar. Anak merupakan generasi penerus perjuangan kita, generasi penerus perjuangan islam, sehingga kita sebagai orang tua harus memberikan arahan dan bimbingan serta kasih sayang kepada mereka agar menjadi generasi yang shaleh dan shalehah.

Selain itu anak juga merupakan investasi kita kelak. Jika kita merawatnya dan mendidiknya dengan baik hingga anak kita menjadi anak yang shaleh dan shalehah, maka kitapun akan menjadi orang nomor satu yang akan mendapatkan nilai keshalehannya.

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh yang berdo’a baginya” (HR.Muslim).

Namun sebaliknya, jika kita sebagai orang tua lalai terhadap amanah yang diberikan oleh Allah kepada kita yang berupa anak, hingga anak kita menjadi anak yang tidak paham akan Islam, maka kita sebagai orang tua akan menjadi orang nomor satu pula yang akan dimintai pertanggung jawabannya.

Kita sebagai orang tua terkadang terlalu sibuk dengan masalah duniawi, sehingga tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak kita. Bahkan tak jarang ada orang tua yang karena kesibukan pekerjaannya ia berangkat saat anaknya masih tidur dan pulang saat anaknya juga sudah tidur, sehingga tanggung jawabnya dilimpahkan kepada pihak ketiga, yaitu pembantu rumah tangga.

Tentunya hal itu merupakan kebiasaan yang tidak baik dan sebisa mungkin untuk dihindari, karena anak-anak kita butuh kasih sayang dari kita sebagai orang tua, khususnya ibu, karena ibu adalah pendidikan pertama dan utama bagi anak-anaknya, “al ummu madrasatul ula”. Karenanya jangan tinggalkan anak-anak kita hanya karena kepentingan dunia semata.

Lantas apa saja yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita ?

Selain menjaga pertumbuhan fisiknya, kalau kita merujuk kepada kisah Lukman yang diabadikan namanya dalam al-Qur’an, maka yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita adalah tentang akidah,akhlak,dan fiqih.

Pertama, tanamkan kepada anak-anak kita akidah yang kokoh. Akidah merupakan pondasi utama bagi anak-anak kita, sehingga kita harus menanamkannya sejak dini. Karena dengan akidah yang baik maka manusia akan kokoh. Sebaliknya tanpa akidah yang baik maka manusia akan rapuh. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Dan (ingatlah) ketika lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungghnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS.Lukman : 13)

Kedua, tanamkan kepada anak-anak kita sikap yang baik (akhlak). Akhlak merupakan modal manusia dalam berinterkasi, baik kepada Allah sebagai Tuhannya, maupun berinteraksi dengan manusia yang lain sebagai saudaranya. Dengan akhlak maka kebaikan diantara manusia  akan tercipta. Sebaliknya tanpa akhlak maka keburukan akan meraja lela.

Salah satu akhlak yang harus diajarkan kepada anak kita adalah berbuat baik kepada kedua orang tua, dan tidak bersikap sombong. Hal ini sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala :

“Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS.Lukman : 14)

“Dan jika keduanya memaksakan untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempuyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tenpat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS.Lukman : 15)

Terkait berbuat baik kepada kedua orang tua, Muhammad Habibullah bin Rois Ibrahim melalui syairnya berpesan dalam kitabnya Tarbiyatus Syibyan yang berbunyi: “Wamtasilan amrahuma habibi... Malamyakun makshiyatal wahhabi...”

Selanjutnya akhlak yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita adalah larangan bersikap sombong. Allah subhanahu wa ta’ala  berfirman :

“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan di bumi karena angkuh. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS.Lukman: 18).

Ketiga, tanamkan kepada anak-anak kita agar senantiasa rajin beribadah. Ibadah merupakan bentuk perwujudan dari penghambaan manusia kepada Allah sebagai Tuhannya. Untuk itu agar anak-anak kita dapat beribadah dengan baik maka ajarkan kepada mereka ilmu fiqih, baik secara teori maupun praktik.

Salah satu ibadah yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita adalah shalat, karena shalat adalah amalan pertama yang kelak akan dihisab oleh Allah. Selanjutnya kita ajarkan mereka praktik-praktik ibadah yang lain, baik yang bersifat mahdah ataupun yang ghairu mahdah. Shalat menjadi pesan penting yang disampaikan oleh Lukman kepada anaknya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Wahai anakku, laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.” (QS.Lukman : 17)

Semoga kita menjadi orang tua yang peduli terhadap anak-anak kita. Tidak hanya peduli terhadap kebutuhan duniawi mereka semata akan tetapi yang lebih utama adalah peduli terhadap kebutuhan ukhrawi mereka, karena kehidupan yang sesungguhnya adalah manakala kelak kita berjumpa dengan Allah subhanahu wa ta’ala.[] Wallahu a’lam.


*Penulis adalah Subliyanto, Pendidik di Sleman Yogyakarta

Posting Komentar

0 Komentar