Ujian merupakan bentuk evaluasi program pembelajaran yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Dengan ujian dapat diketahui
perkembangan belajar peserta didik, sehingga ujian dapat dikatagorikan sebagai
salah satu barometer keberhasilan belajar.
Dalam memantau perkembangan peserta didik, dilakukan monitoring dan
evaluasi yang berkesinambungan dengan tahapan-tahapan tertentu, mulai dari
evaluasi harian, mingguan, mid semester, ujian akhir semester, dan bahkan
hingga ujian akhir sekolah atau ujian nasional.
Pelaksanaan ujian tentunya juga sangat erat kaitannya dengan
efisiensi dan efiktifitas. Efisiensi berkaitan dengan waktu, tenaga, dan biaya.
Sementara efektifitas berkaitan dengan situasi dan kondisi berlangsungnya
ujian.
Efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan ujian merupakan indikator
hasil pencapaian akhir proses pembelajaran. Apakah sudah berhasil sesuai dengan
target dan harapan atau belum ?
Mari kita cermati sebuah kasus yang terjadi di sebuah sekolah
berikut ini.
Di sebuah sekolah sedang berlangsung ujian mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam. Peserta ujian terdiri dari 20 orang. Lembar soal yang
disiapkan oleh panitia sebanyak jumlah peserta ujian yang ada di ruangan
tersebut. Sementara jumlah soal terdiri dari 40 soal dengan durasi waktu 120
menit ( 07.30-09.30 ).
Namun, yang menarik dalam kegiatan ujian tersebut adalah siswa
dapat menyelesaikan dalam waktu 30-45 menit, dan 15 menit digunakan untuk
mengoreksi kembali jawaban mereka. Lantas sisa waktu yang 60 menit digunakan
untuk apa ?
50-75 % dari siswa, sisa waktu yang 60 menit digunakan untuk
ngobrol dengan sesama temannya, sehingga ruangan yang awalnya kondusif berubah
menjadi gaduh, karena siswa sudah selesai mengerjakan soal ujian. Pertanyaannya
adalah, apakah siswa di sekolah itu memang pintar ? atau soal ujian pada
pelajaran itu terlalu mudah ?
Tentunya cerita di atas, merupakan katagori kasus dalam sebuah
pendidikan, karena akan menimbulkan permasalahan dalam sistem evaluasi
pendidikan. Untuk menjawab pertanyaan di atas dibutuhkan sebuah analisis dari
berbagai aspek.
Pertama, aspek siswa. Aspek ini dapat dilihat dari hasil akhir
ujian mereka, apakah sudah sesuai standart dan target yang diharapkan atau
tidak ? jika sudah sesuai, berarti ada dua opsi prediksi, yaitu siswa di
sekolah itu memang pintar, atau soal pada pelajaran tersebut terlalu mudah. Jika
belum sesuai, berarti ada masalah dengan siswa di sekolah itu.
Kedua, aspek soal. Aspek ini dapat dilihat dengan menggunakan sistem
evaluasi soal ujian yang dilakukan oleh para pakar dan ahli, apakah soal tersebut
tergolong mudah, sedang, atau sulit ? indikatornya adalah alokasi waktu yang
disediakan dan jumlah soal ada.
Ketiga, aspek pelaksanaan ujian. Aspek ini dapat dilihat dari
jumlah peserta ujian, ruang ujian, pengawas, lingkungan, dan semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan ujian tersebut.
Tiga aspek inilah yang perlu ditinjau sebagai bahan dalam pencapaian
efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan ujian. Sehingga jika ketiganya
sudah baik, maka evaluasi pembelajran akan terlaksana dengan baik pula.[]
0 Komentar