Telusuri

Urgensi Pendidikan Adab Bagi Anak

Foto : Dokumen Pribadi

Oleh : Subliyanto*

Diantara tugas kita sebagai orang tua dalam mendidik putra-putri kita adalah memilihkan guru. Dan bagi seorang murid diantara kunci untuk didapatkannya ilmu adalah dengan menghormati guru. Maka disinilah pentingnya pendidikan adab. Sehingga tidak heran jika sebagian dari metode pembelajaran dalam hal adab kadang harus menggunakan punishment guna melahirkan generasi-generasi yang beradab.

Adalah Sultan Murad II. Ia merupakan penguasa Daulah al-Utsmaniyah. Ia sangat ingin memberikan pendidikan terbaik kepada putranya yang bernama Muhammad yang kelak menjadi penakluk Romawi Timur dan bergrlar "al-Fatih".

Sulatan Murad berusaha memilih guru-guru khusus untuk mendidik putranya, Muhammad. Namun mereka gagal dan bahkan menyerah karena Muhammad tidak pernah mengindahkan apa yang diajarkannya.

Akhirnya sultan Murad memilih Syeikh Ahmad bin Ismail al-Kaurani. Tidak cukup menujuk, bahkan ia memberikan sebuah pemukul. Harapannya, benda itu bisa digunakan memukul Muhammad jika kerap membangkang.

Syeikh Ahmad memasuki ruang belajar Muhammad sambil memegang pemukul itu. "Ayahmu mengirimku beserta pemukulnya untuk mengajarimu jika engkau menentang perintahku", kata Syeikh Ahmad.

Lantas apa yang terjadi ?

Muhammad putra sang Sultan malah tertawa mendengar perkataan Syeikh Ahmad. Sehingga Syeikh Ahmad pun mengayunkan pemukul itu dengan cukup keras, dan Muhammad pun terperanjat. Dan sejak saat itu Muhammad menjadi hormat pada guru.

Usaha yang dilakukan Syeikh Ahmad al-Kaurani membuahkan hasil. Sehingga dalam waktu singkat Muhammad hafal al-Qur'an, padahal saat itu usianya belum 9 tahun. Dan ia pun semakin tampak menonjol diantara anak-anak bangsawan lainnya.
***
Dari kisah di atas dapat diambil hikmah bahwa betapa pentingnya mendidik anak dengan adab, khususnya adab kepada guru saat anak-anak kita sedang menimba ilmu. Karena adab merupakan bagian dari kunci didapatkannya ilmu yang barokah dan bermanfaat.

Semoga kisah singkat di atas dapat menambah amunisi motivasi kita, baik sebagai orang tua maupun sebagai guru dalam mendidik putra-putri kita. Sehingga dengan demikian diharapkan putra-putri kita menjadi generasi shaleh-shalehah. Wallahu a'lam []

Posting Komentar

0 Komentar