Baru-baru
ini kita di suguhkan dengan berita tentang penelantaran lima anak oleh kedua orang
tuanya. Mirisnya, bedasarkan penyelidikan kepolisian, hal itu ternyata merupakan
salah satu dampak dari pemakaian Narkoba oleh kedua orang tua anak tersebut.
Tentunya
berita ini sangat mengejutkan, pasalnya sebuah keluarga yang seharusnya menjadi pendidikan utama bagi
anak-anaknya, beralih fungsi menjadi sebuah markaz konsumsi Narkoba. Sehingga efek
dari semua itu adalah kelalaian terhadap tanggung jawab yang seharusnya dilakukan
oleh orang tua, baik bagi dirinya maupun bagi anak-anaknya.
Hal
ini menjadi pelajaran bagi kita sebagai orang tua. Anak adalah amanah yang
diberikan oleh Allah kepada kita, sehingga kita sebagai orang tua mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab untuk merawatnya dengan penuh kasih sayang.
Salah
satu kewajiban kita sebagai orang tua adalah merawat dan mendidik anak dengan
baik dan benar. Anak merupakan generasi penerus perjuangan kita, generasi
penerus perjuangan islam, sehingga kita sebagai orang tua harus memberikan
arahan dan bimbingan serta kasih sayang kepada mereka agar menjadi generasi
yang shaleh dan shalehah.
Selain
itu anak juga merupakan investasi kita kelak. Jika kita merawatnya dan
mendidiknya dengan baik hingga anak kita menjadi anak yang shaleh dan shalehah,
maka kitapun akan menjadi orang nomor satu yang akan mendapatkan nilai
keshalehannya.
Rasulullah
shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika anak Adam meninggal, maka amalnya
terputus kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak
yang shaleh yang berdo’a baginya” (HR.Muslim).
Namun
sebaliknya, jika kita sebagai orang tua lalai terhadap amanah yang diberikan
oleh Allah kepada kita yang berupa anak, hingga anak kita menjadi anak yang
tidak paham akan Islam, maka kita sebagai orang tua akan menjadi orang nomor
satu pula yang akan dimintai pertanggung jawabannya.
Kita
sebagai orang tua terkadang terlalu sibuk dengan masalah duniawi, sehingga
tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak kita. Bahkan tak jarang ada
orang tua yang karena kesibukan pekerjaannya ia berangkat saat anaknya masih
tidur dan pulang saat anaknya juga sudah tidur, sehingga tanggung jawabnya
dilimpahkan kepada pihak ketiga, yaitu pembantu rumah tangga.
Tentunya
hal itu merupakan kebiasaan yang tidak baik dan sebisa mungkin untuk dihindari,
karena anak-anak kita butuh kasih sayang dari kita sebagai orang tua, khususnya
ibu, karena ibu adalah pendidikan pertama dan utama bagi anak-anaknya, “al
ummu madrasatul ula”. Karenanya jangan tinggalkan anak-anak kita hanya
karena kepentingan dunia semata.
Orang
tua adalah tauladan bagi anak-anaknya, jika kita sebagai orang tua kita tidak mampu
memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya, maka yang terjadi adalah
sebuah kehancuran.
Sementara
narkoba, sebuah zat yang memabukkan, yang dengannya manusia akan kehilangan
akal sehatnya, sehingga semuanya akan terabaikan. Jika narkoba sudah masuk
dalam lingkungan rumah tangga, maka yang terjadi adalah malapetaka. Apabila kejahatan
narkoba sudah menguasai diri manusia, maka ia akan buta atas segalanya, ia lupa
akan tugas dan tanggung jawabnya, karena ia sudah kehilangan kesdarannya.
Sebagai
orang tua, setidaknya ada tiga hal yang bisa kita lakukan sebagai upaya untuk
menghindari kejahatan narkoba yang semakin gencar peredarannya hingga saat ini.
Pertama, bertakwalah kepada
Allah dimanapun kita berada, karena dengan ketakwaan akan mengantarkan kita
kepada kebenaran, dan kebenaran akan mengantarkan kita kepada kebaikan, serta kebaikan
akan mengantarkan kita kepada kasih sayang. Orang yang mencintai kebaikan akan
dilindungi oleh Allah dari kejahatan.
Kedua, lindungi diri kita dan
keluarga kita agar tidak terkontaminasi oleh lingkungan yang tidak sehat. Karena
lingkungan merupakan sebuah pendidikan tidak langsung kepada kita ketika kita
berada di tengah-tengah masyarakat.
Jika
lingkungan kita baik, maka kitapun insya Allah akan ikut baik. Tapi jika
lingkungan kita buruk, maka kita harus mempunyai benteng yang kuat agar tidak
tergoda oleh keburukan-keburukan yang ada di dalamnya, bahkan kita mempunyai
kewajiban untuk memberantasnya.
Ketiga, hendaknya kita
memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan, karena dengan ilmu cahaya kebaikan
akan terbuka. Dengan ilmu kita akan bisa
membedakan antara yang baik dan yang buruk.
Belajar
tidaklah cukup di bangku sekolah, baik jenjang dasar, menengah, maupun
pendidikan tinggi, bahkan hingga gelar guru besar. Akan tetapi belajar adalah
kewajiban manusia mulai dari buaian ibu hingga mati. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan kita. Sebagaimana sabda Rasulullah shallahu
‘alaihi wasallam : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian ibu hingga ke liang
lahat”.
Semoga
fenomina-fenomina yang terjadi di sekitar kita dapat menjadi pelajaran bagi
kita, sehingga kita bisa mengambil ibrah darinya, dan menjadi bekal bagi kita
untuk senantiasa berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik.
Kebaikan
yang kita raih hari ini adalah sebuah prestasi yang harus kita syukuri. Sementara
keburukan yang kita kerjakan hari ini menjadi sebuah evaluasi yang harus kita
istighfari. Wallahu a’lam.[]
*Penulis adalah Subliyanto, pendidik di Sleman
Yogyakarta
0 Komentar