Salah satu kewajiban kita sebagai orang
tua adalah memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak kita. Pendidikan
sangat penting untuk masa depan mereka. Apabila kita sebagai orang tua salah
dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak kita, maka akan berakibat fatal.
Tidak hanya fatal terhadap masa depan anak-anak kita, tapi juga fatal terhadap
kita sendiri kelak di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.
Demikian juga sebaliknya jika kita sebagai
orang tua bersungguh-sungguh dalam memberikan pendidikan yang baik kepada
anak-anak kita, maka berarti kita sudah memberikan hadiah terbaik untuk masa
depan mereka, dan juga tentunya bernilai positif bagi diri kita sebagai orang
tua ketika dimintai pertanggung jawaban kelak di hadapan Allah subhanahu wa
ta’ala.
Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh
Muhammad Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam tentang tiga amalan
manusia yang tidak terputus ketika ia mati. Rasulullah shallahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Apabila manusia meninggal dunia maka amalnya
terputus darinya kecuali tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat,
dan anak shaleh yang mendo’akan orang tuanya”. (HR.Muslim)
Untuk memberikan pendidikan yang baik
kepada anak-anak kita, setidaknya ada tiga pilar pendidikan utama yang harus
kita ajarkan kepada mereka, yaitu
pendidikan tauhid, pendidikan akhlak, dan pendidikan ibadah.
Pertama, pendidikan tauhid. Pada pendidikan ini kita
kenalkan anak-anak kita dengan Allah subhanahu wa ta’ala sebagai
penciptanya dan pencipta alam semesta dan isinya, sehingga keimanan anak-anak
kita kepada Allah subhanhu wa ta’ala benar-benar melekat dan tertanam
dengan kuat di hati mereka.
Allah subhanhu wa ta’ala berfirman
:
“Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.” (QS.al-Mu’minun
: 12-14)
Kedua, pendidikan akhlak. Pada pendidikan ini kita
tanamkan karakter-karakter baik kepada mereka, kita ajarkan dan kita bimbing
anak-anak kita untuk memahami tentang adab-adab dalam kehidupan mereka, baik
adab kepada diri sendiri, maupun adab terhadap orang lain, serta adab beramal
dalam kehidupan sosial mereka.
Pendidikan akhlak sangat penting dalam
kehidupan manusia, karenanya Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam
bersabda “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari
kiamat) dari akhlak yang baik”. (HR. Abu Dawud).
Pendidikan akhlak telah diajarkan dalam
islam dan menjadi misi diutusnya Muhammad Rasulullah shallahu ‘alaihi
wasallam. Muhammad Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Al-Bazzar)
Ketiga, pendidikan ibadah. Pada pendidikan ini kita
ajarkan dan kita bimbing anak-anak kita untuk beribadah dengan baik dan benar
sesuai dengan syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah dan Muhammad Rasulullah
shallahu ‘alaihi wasallam, karena hakikat manusia yang sesungguhnya
adalah sebagai ‘Abdullah, yaitu hamba Allah yang senantiasa beribadah
kepada Allah subhanhu wa ta’ala dengan menjalankan segala perintahnya
dan menjauhi segala larangannya.
Allah subhanhu wa ta’ala berfirman
: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (
QS. Adz-Dzariyat : 56 )
Ketiga pilar pendidikan utama di atas
merupakan tiga mata rantai pendidikan yang tidak bisa dipisahkan pelaksanaanya
dalam kehidupan manusia. Ketiganya saling melengkapi sehingga menjadi rangkaian
pendidikan yang utuh dan sempurna.
Selain dari ketiga pendidikan utama
tersebut hendaknya kita juga mengajarkan pendidikan keterampilan kepada
anak-anak kita sebagai bekal bagi mereka dalam menjalani kehidupan.
Namun, tentunya dalam mendidik anak-anak
kita, kita juga harus menyesuaikan dengan jenjang dan kemampuan mereka dalam
menerima pendidikan dan pemahaman, karena pendidikan adalah proses perubahan
yang berkesinambungan sesuai dengan kemampuan dan perkembangan anak-anak kita.
Jenjang kemampuan inilah yang menjadi
filosofis lahirnya sebuah lembaga pendidikan yang bernama sekolah yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan dikelola secara tersruktur guna membantu kita para
orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya.
Lahirnya lembaga pendidikan yang bernama
sekolah bukan berarti menggugurkan kewajiban kita sebagai orang tua dalam
memberikan pendidikan secara langsung kepada anak-anak kita. Akan tetapi pendidikan
utama tetap bertumpu kepada kita sebagai orang tua.
Jika kita sebagai orang tua memberikan
pendidikan yang baik kepada anak-anak kita, baik secara langsung maupun melalui
lembaga pendidikan yang bernama sekolah, maka insya Allah kita akan melahirkan
generasi yang baik pula di masa yang akan datang, demikian juga sebaliknya. Wallahu
A’lam []
*Edisi revisi artikel ini juga bisa di baca di www.hidayatullah.com
*Edisi revisi artikel ini juga bisa di baca di www.hidayatullah.com
0 Komentar