Telusuri

Mengembalikan Kepercayaan Rakyat

Berangkat dari sebuah kerisauan saat melihat sebuah fenomina baru yang benar-benar menggegerkan di negeri ini. Fenomina yang melibatkan lembaga tinggi negara yang bernama Mahkamah Konstitusi (MK) terlibat dalam sebuah rangkaian korupsi.


Tentu hal ini semakin menghapus kepercayaan rakyat Indonesia kepada para pemimpin di negeri ini. Ibarat orang terluka, negara  ini sudah terluka sangat parah yang disebabkan oleh sabitan dan tusukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka tersebut. Betapa tidak, sebuah lembaga hukum tertinggi di negara ini yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi rakyatnya, justru malah ternodai dengan perbuatan-perbuatan yang dapat menghilangkan kepercayaan rakyat.

Jika kita tinjau dari aspek pendidikan, kejadian ini secara tidak langsung telah memberikan dua sisi pelajaran bagi bangsa ini, pertama pelajaran yang positif dan yang kedua pelajaran negatif.

Sisi positif dari kasus ini sebagai cambuk dan koreksi bagi pemimpin negara ini terkait dengan pemilihan dan penetapan aparatur negara. Sehingga selanjutnya harus lebih selektif lagi dan memperketat jalur serta uji kelayakan bagi seorang pemimpin.

Sementara sisi negatifnya dapat membuka mata bagi orang-orang yang mempunyai “kepentingan”, baik kepentingan individu maupun kepentingan kelompok-kelompok tertentu, sehingga mereka akan semakin mempercantik pola mainnya. Karena mereka mulai tahu bahwa “disanapun masih bisa begini dan begitu”. Bisa jadi kejadian-kejadian seperti ini di lembaga ini sudah berlangsung lama.

Dengan demikian, peran Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) diharapkan mampu mengusut secara tuntas kasus ini dan memberikan sangsi hukum yang seberat-beratnya kepada pelakunya demi mengembalikan kembali kepercayaan rakyat kepada institusi hukum yang berada di negara ini. []

Posting Komentar

0 Komentar