Telusuri

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam sejarah kehidupan manusia, karena dengan pendidikan, seseorang akan mengetahui apa yang sebelumnya tidak diketahui, serta mengerti mana yang baik dan mana yang buruk. Sementara pendidikan juga telah berkembang pesat dan menunjukkan hasil yang luar biasa. Salah satu hasil perkembangan pendidikan adalah lahirnya pendidikan Integrated School.

Lahirnya Integrated School berawal dari munculnya data mengenai jumlah penyandang autis di Indonesia oleh biro sensus Amerika dinyatakan telah mencapai 475.000 orang (Kompas,2005). Menurut Suyanto (2005) dalam buku Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini dikatan bahwa Indonesia memang tidak di hadapkan pada kondisi yang sangat ekstrim seperti di amerika.

Undang-undang pendidikan Amerika menyatakan bahwa semua warga Amerika Serikat berhak atas pelayanan pendidikan yang sama. Sehingga pada akhirnya sekolah di Amerika harus menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) baik fisik maupun mental untuk dapat sekolah sama seperti anak pada umumnya, sehingga lahirlah sekolah Inklusi.

Sekolah Inklusi merupakan sekolah yang menyelenggarakan proses pembentukan program pembelajaran berdasarkan tujuan pendidikan atau tujuan sosial, yang di desain untuk memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Dalam buku psikologi dan pendidikan anak luar biasa terdapat beberapa definisi mengenai anak luar biasa yang kemudian dikenal dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Geartheart (1981) mendefinisikan anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang memerlukan persyaratan pendidikan yang berbeda dari rata-rata anak normal, dan untuk belajar secara efektif memerlukan program, pelayanan, fasilitas, dan materi khusus (Mangunsong,1998).


Sedangkan Mangunsong sendiri mendefinisikan anak berkebutuhan khusus adalah anak yang menyimpang dari rata-rata normal daam hal : ciri-ciri mental, kemampuan sensorik, fisik dan neuromuscular, perilaku sosial dan emosional, serta kemampuan berkomunikasi.

Sementara Suran dan Rezzo (1979) mengartikan anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Anak tersebut secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial, terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan dan potensinya secara maksimal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat diartikan sebagai anak yang memiliki ciri yang berbeda dari anak-anak kebanyakan, baik dari segi mental, kemampuan fisik, perilaku sosial, dan emosional, kemampuan berkomunikasi maupun kombinasi dua atau lebih dari hal-hal di atas.


Posting Komentar

0 Komentar