Telusuri

Manajemen Pendidikan Unggul

A.Manajemen Sekolah Dasar (SD) Unggul
Manajemen atau mengelola sekolah artinya mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Manajemen pendidikan dasar unggul diharapkan menjadi sebuah model pengelolaan dan layanan pendidikan yang lebih baik dan sekaligus sebagai wahana implementasi berbagai inovasi dan kebijakan.

Sekolah pendidikan dasar unggul yang sebenarnya dibangun secara bersama-sama oleh seluruh warga sekolah, bukan hanya oleh pemegang otoritas pendidikan. Dalam konsep manajemen pendidikan dasar unggul yang saat ini diterapkan untuk menciptakan prestasi siswa yang tinggi, maka harus dirancang kurikulum yang baik untuk diajarkan oleh guru-guru yang berkualitas tinggi. Padahal sekolah unggul yang sebenarnya, keunggulan akan dapat dicapai apabila seluruh sumber daya sekolah dimanfaatkan secara optimal. Berarti tenaga administrasi, pengembang kurikulum di sekolah, kepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah pun harus dilibatkan secara aktif. Karena semua sumber daya tersebut akan menciptakan iklim sekolah yang mampu membentuk keunggulan sekolah.

Keunggulan sekolah terletak pada bagaimana cara sekolah memanajemen sekolah sebagai organisasi. Maksudnya adalah bagaimana struktur organisasi pada sekolah itu disusun, bagaimana warga sekolah berpartisipasi, bagaimana setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab yang sesuai dan bagaimana terjadinya pelimpahan dan pendelegasian wewenang yang disertai tangung jawab. Semua itu bermuara kepada kunci utama sekolah unggul yaitu keunggulan dalam pelayanan kepada siswa dan masyarakat dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya.

Beberapa kriteria pendidikan dasar menjadi unggul yang perlu diperhatikan yaitu: pertama, sekolah unggul membutuhkan legitimasi dari pemerintah bukan atas inisiatif masyarakat atau pengakuan masyarakat. Sehingga penetapan sekolah unggul cenderung bermuatan politis dari pada muatan edukatifnya. Apabila sekolah unggul didasari atas pengakuan masyarakat maka pemerintah tidak perlu mengucurkan dana lebih kepada sekolah unggul tersebut, karena masyarakat akan menanggung semua biaya atas keunggulan sekolah itu. Kedua, sekolah unggul hanya melayani golongan kaya, sementara itu golongan miskin tidak mungkin mampu mengikuti sekolah unggul walaupun secara akademis memenuhi syarat.

Untuk memperoleh pendidikan dasar unggul, selain harus memiliki kemampuan akademis tinggi juga harus menyediakan dana pendidikan yang cenderung banyak. Artinya penyelenggaraan sekolah unggul bertentangan dengan prinsip equity yaitu terbukanya akses dan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk menikmati pendidikan yang baik. Keadilan dalam penyelenggaraan pendidikan ini amat penting agar kelak melahirkan manusia-manusia unggul yang memiliki hati nurani yang berkeadilan. Ketiga, profil sekolah unggul hanya dilihat dari karakteristik prestasi akademik yang tinggi berupa daftar nilai ujian nasional (DANUN), input siswa yang memiliki daftar nilai ujian nasional (DANUN) tinggi, ketenagaan berkualitas, sarana prasarana yang lengkap, dana sekolah yang besar, kegiatan belajar mengajar dan pengelolaan sekolah yang kesemuanya sudah unggul. Wajar saja bila bahan masukannya bagus, diproses di tempat yang baik dan dengan cara yang baik pula maka keluarannya otomatis bagus. Yang seharusnya disebut unggul adalah apabila masukan biasa-biasa saja atau kurang baik tetapi diproses ditempat yang baik dengan cara yang baik pula sehingga keluarannya bagus.

Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan dasar di sekolah unggul harus segera direstrukturisasi agar benar-benar bisa melahirkan manusia unggul yang bermanfaat bagi negeri ini. Bila pendidikan dasar unggul dimaksudkan untuk mengembangkan segala aspek pendidikan “whole School Development” dan mewujudkan pendidikan anak seutuhnya “whole child development”, maka manajemen pendidikan dasar unggul perlu memperhatikan aspek-aspek sumber daya manusia yang meliputi pengembangan tenaga kependidikan yang diarahkan pada guru, teknisi sumber belajar dan pustakawan, pengembangan tenaga pendukung lain seperti tenaga tata usaha dan penjaga sekolah.

Selain itu manajemen pendidikan dasar unggul juga memperhatikan komponen lain yang mendukung sekolah unggul meliputi manajemen kelas dan sekolah, manajemen gugus dan segala kegiatannya, hubungan sinergis dengan masyarakat demi terciptanya pengelolaan sekolah yang berbasis masyarakat dan stakeholder lainnya. Pembelajaran dan penilaian yaitu model-model pembelajaran inovatif, pengembangan kecakapan hidup (life skills) melalui Broad Based Education, pengembangan bakat dan minat siswa dalam berbagai bidang misalnya olah raga, Iptek, Imtaq, serta sosial budaya. Hal lainnya, pengembangan pendidikan multibudaya, sistem penilaian hasil belajar secara menyeluruh, sistematis dan berkelanjutan, pengembangan minat bakat, dan kreatifitas siswa secara berkelanjutan.

B.Manajemen Sekolah Menengah Pertama (SMP) Unggul
Sekolah Menengah Pertama (SMP) berpenampilan unggul merupakan alternatif dalam pendidikan yang menekankan kepada kemandirian dan kreatif sekolah yang memfokuskan pada perbaikan proses pendidikan. Konsep sekolah unggul menekankan pentingnya pemimpin yang tangguh dalam mengelola sekolah. Sekolah yang berpenampilan unggul atau sekolah yang efektif menggunakan strategi peningkatan budaya kerja, strategi pengembangan kesempatan belajar, strategi memelihara kendali mutu, strategi penggunaan kekuasaan, serta penggunaan dan informasi secara efisien.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) berpenampilan unggul memerlukan upaya pemberdayaan sekolah dalam meningkatkan kegiatannya dalam menyampaikan pelayanan yang bermutu kepada siswa dan masyarakat. Untuk itu manajemen Sekolah Menengah Pertama (SMP) unggul yang berpenampilan unggul atau kinerja unggul menempatkan sumber-sumber informasi, pengetahuan dan keterampilan, dalam upaya perbaikan sekolah. Penggunaan sumber-sumber informasi, metode proses belajar mengajar, pengambilan keputusan dalam struktur organisasi sekolah atau birokrasi sangat menentukan sekolah berpenampilan unggul. Selain itu akuntabilitas diyakini sebagai faktor utama yang mempengaruhi sekolah unggul.

Guru yang selalu berhadapan dengan siswa di sekolah menempati peranan kunci dalam mengelola kegiatan proses belajar mengajar. Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai sekolah unggul yang dirintis akan menggunakan pendekatan sistem guru mata pelajaran. Keunggulan guru tidak hanya dilihat dari kemampuan intelektualnya melainkan juga keunggulan aspek moral, keimanan, ketaqwaan, disiplin, bertanggung jawab, dan keluasan wawasan kependidikannya dalam mengelola kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Fattah (2004: 113), beberapa indikator yang menunjukkan sekolah berpenampilan unggul, yaitu : 1) Sekolah memiliki visi dan misi untuk meraih prestasi/mutu yang tinggi, 2) Semua personel sekolah memiliki komitmen yang tinggi untuk berprestasi, 3) Adanya program pengadaan staf sesuai dengan perkembangan iptek, 4) Adanya kendali mutu yang terus menerus (quality control), 5) Adanya perbaikan mutu yang berkelanjutan (continous quality inprovement), dan 6) Adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua murid dan masyarakat.

Posting Komentar

0 Komentar