Telusuri

Perencanaan Pendidikan Orang Dewasa

A. Pendahuluan
Rancangan pendidikan perlu disusun jika ingin kegiatan pendidikan berhasil. Di Imdonesia, persepsi tentang pendidikan orang dewasa lebih mengarah pada pendidikan luar sekolah atau pendidiksn masyarakat. Ini sesuai dengan pendapat Rahman (1989), yanh menyatakan bahwa istilah seperti pendidikan luar sekolah, pendidikan orang dewasa, pendidikan masyarakat, latihan ketermpilan dapat saling ditukarkan. Sementara itu, Soedomo, menyatakan bahwa orang dewasa yang ingin belajar, yang terbuka lebar adalah pendidikan luar sekolah dan pendidikan masyarakat, karena hanya sebagian kecil orang dewasa yang mampu mengikuti pendidikan di perguruan tinggi.

Oleh karena itu, untuk membahas perencanaan pendidikan orang dewasa dapat digunakan pendekatan perencanaan pendidikan luar sekolah atau pendidikan masyarakat. Pwerenncanaan pensisikan tidak akan lengkap jika tidak disertai dengan rancangan pemnelajaran. Peerencanaan pendidikan dan rancangan pembelajaran diperlukan agar proses pendidikan dan pembelajaran orang dewasa dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.

B. Komponen Perencanaan Pendidikan
Setiap perencanaan pendidikan, apapun jenis pendidika Pada dasarnya mempunyai komponen yang sama. Berdaarkan pemikiran demkian, komponen perencanaan pendidikan kuar sekolah menurut Rahman dapat dianggap sebagai lomponen perencanaan pendidikan orang dewasa. Komponen tersebut adalah Peserta didik, Tujuan belajar, Sumber belajar, Kurikulum, Organisasi pelaksana, Kondisi masyarakat setempat, Kemanfaatan langsung, dan Struktur organisasi.

Dalam perencanaan pendidikan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain perencanaan yang tekah ada sebelumnya, perlunya penelitian keadaan lokasi, perkiraan kebutuhan, penyusunan skala prioritas, penyusunan tujuan dan strategi, rancangan implementasi, penetapan waktu pelaksanaan, dan penilaian.

C. Perencanaan Partisipatif
Dalam perkembangannya pendidikan orang dewasa saat ini lebih banyak menggunakan metode partisipatif, dimana semua pihak yang terkait dalam pendidikan dilibatkan dalam proses pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya. Prinsip Perencanaan partisipatif adalah Hubungan dengan masyarakat, Partisipasi pihak yang terkait, Ramalan dan pembuaran program, dan Pengambilan keputusan. Selain itu menurut kesimpulan yang diambil oleh Pidarta setelah mencermati berbagai pendapat dari berbagai ahli prosedur perencanaan partisipatif adalah menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan, melakukan ramalan dan menentukan program, tujuan, misi perencanaan prioritas , menspesifikasi tujuan, menentukan standar performansi, menentukan alat pemecahan , melakukan implementasi dan menilai, serta mengadakan review.

D. Peristiwa Pengajaran
Dalam pendidikan orang dewasa terdapat proses belajar mengajar diantara peserta didik dan pendidiknya. Dari sudut pabdang pendidik, prises itu disebut dengan peristiwa pengajaran. Peristiwa pengajaran adalah +sirancang untuk membuat peserta didik bergerrak dari dimasa ia berada pada saat awal pengajaran menuju pencapaian kemampuan yang telah ditetapkan dalam tujuan khusus pengajaran. Bentuk komunikasi kepada peserta tidak dapat ditentukan dan berlaku untuk semua pelajaran.

Peristiwa pengajaran mempunyai fungsi untuk memperoleh perhatian peserta didik, memberitahu tujuan khusu pengajaran kepada peserta didik, membantu peserta didik mengingat kembali pengetahuan yang telah dimiliki, menyajikan materi pelajaran , memberi bimbinhan belajar, memperoleh performansi, memberi umpang balik tentang pendidikan, menilai performansi peserta didik, dan meningkatkan retensi dan transfer.

E. Rancangan Pengajaran
Rancangan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem menurut Dikc dan Carey adalah identifikasi tujuan umum pengajaran, melakukan analisis pengajaran, identifikasi tingkah laku dasar dan cirri-ciri peserta didik, merumuskan tujuan performansi, mengembangkan butir-butir tes acuan patokan, mengembangkan strategi pengajaran, mengembangkan dan memilih materi pengajaran, merancang dan melakukan evaluasi formatif, merevisi materi pengajaran, dan merancang dan melakukan evaluasi sumatif.

Posting Komentar

0 Komentar